PBSI Susun Strategi untuk Turnamen Asia 2020 Demi Mengamankan Seeding di Olimpiade Tahun Depan

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting (kiri) saat mendapatkan arahan dari pelatih.
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting (kiri) saat mendapatkan arahan dari pelatih.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim bulutangkis Indonesia terus menyiasati cara atau mengatur strategi sebelum benar-benar terjun ke ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Januari 2021 mendatang. Upaya ini tengah dilakukan demi mendapatkan hasil terbaik yang nantinya diharapkan bisa mengamankan status unggulan alias seeding di Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan.

Mulai awal 2021 nanti, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan menerapkan bubble system untuk dua turnamen seri Asia 2020 dan BWF World Tour Finals (WTF) 2020. Untuk WTF sendiri juga bakal digelar ditempat yang sama setelah dua turnamen Thailand Open. Yakni, di Bangkok, Thailand.

Sejauh ini, salah satu rencana PP PBSI adalah meloloskan banyak wakilnya ke ajang WTF 2020. Sebab, hingga saat ini tercatat baru ada empat wakil Indonesia yang memiliki kans besar lolos kualifikasi ke WTF 2020. Memang ranking WTF dan Olimpiade berbeda. Namun, WTF masuk dalam kejuaraan yang seeded-nya di turnamen Race to Tokyo. Ini tentunya sejalan dengan misi PP PBSI yang menargetkan seeding bagus di Olimpiade Tokyo tahun depan.

Ketidakikutsertaan tim bulutangkis Indonesia pada ajang Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, dua pekan lalu, ternyata membuat posisi sejumlah pemain Merah Putih cukup kesulitan untuk menembus kualifikasi WTF 2020. Seperti Anthony Sinisuka Ginting misalnya. Posisinya harus merosot ke peringkat 17. Hasil ini jelas membuat Anthony semakin menjauh dari syarat lolos kualifikasi WTF 2020. Yakni berada di peringkat delapan besar.

Untuk itu, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto mengatakan bahwa pihaknya memang merencanakan untuk ambil bagian pada Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Selain jarak ke Thailand lebih dekat, regulasi di sana juga dianggap lebih jelas dan aman.

Budiharto menjelaskan, mengikuti dua turnamen seri Asia kaitannya disini adalah untuk mencari ranking agar pemain Indonesia masuk dalam daftar unggulan di Olimpiade Tokyo tahun depan. “Kami butuh poin untuk mengamankan seeding. Ranking nanti bagus agar tidak langsung berhadapan dengan unggulan. Kalau poin bagus, kami berharap saat Olimpiade juga masuk dalam unggulan,” kata Achmad Budiharto sebagaimana dilansir Jawapos.com.