Peluang Cetak Sejarah di Brasil

Hendra Setiawan
Hendra Setiawan
Nasional ‐ Created by TIF

JAKARTA - Cabang olahraga bulutangkis masih jadi salah satu cabang andalan Indonesia untuk meraih medali di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil. Bahkan, Merah Putih berpeluang mencetak tiga sejarah di pesta olahraga terakbar di dunia itu.

Sepanjang keikutsertaannya di Olimpiade, Indonesia hanya bisa menorehkan prestasinya di tiga dari lima nomor yang dipertandingkan. Sebut saja, di nomor tunggal putra yang, pernah dihasilkan Alan Budikusuma (1992) dan Taufik Hidayat (2004).

Dari tunggal putri Susi Susanti pernah membuat lagu kebangsaan Indonesia Raya bersenandung di Barcelona pada 1992. Sedangkan dari nomor ganda putra, Rexy Mainkay/Ricky Subagja (Atlanta 1996), Chandra Wijaya/Tony Gunawan (Sydney 2000) serta pasangan Hendra Setiawan/Markis Kido yang mencatatkan prestasi gemilangnya di Olimpiade 2008 Beijing.

Kini, sejarah dimungkinkan kembali datang dari Hendra yang berpotensi menjadi pemain ganda putra Indonesia peraih medali emas olimpiade untuk kedua kalinya. Tapi, kali ini Hendra akan berduet bersama Mohammad Ahsan.

Bersama Ahsan, Hendra menjadi salah satu pasangan ganda putra yang paling ditakuti di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Menduduki peringkat dua dunia, Hendra dan Ahsan punya kans besar untuk memboyong emas kembali ke Tanah Air.

Begitu juga di sektor ganda putri yang menurunkan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Pasangan tersebut juga punya catatan bagus sejauh ini, meskipun keduanya gagal pada penampilannya di Olimpiade 2012 London.

Sayangnya, kala itu keduanya mendapatkan sanksi tegas dari BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) karena dianggap tidak sportif. Di Brasil kali ini, peluang keduanya bawa pulang medali cukup besar sekaligus sebagai pembuktian diri atas kemampuan keduanya di level Olimpiade.

Begitu juga dari nomor ganda campuran. Kendati punya catatan cemerlang di pentas bulutangkis internasional, namun sektor ganda campuran yang dipimpin Richard Mainaky masih harus membuktikannya di kancah Olimpiade 5-21 Agustus mendatang lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.

Seperti diketahui, prestasi terbaik ganda campuran Indonesia di Olimpiade yakni pernah dibuat pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur. Keduanya mendapat medali perak setelah terhenti di final Olimpiade Sydney 2000 serta pasangan Lilyana Natsir/Nova Widiyanto yang juga meraih perak di Beijing 2008.

Tiga nomor ganda ini menjadi ujung tombak bulutangkis Indonesia untuk meraih medali emas. Berdoa saja semoga 10 punggawa bukutangkis Merah Putih yang berangkat ke Brasil bisa mencetak sejarah buat Indonesia di Brasil tahun ini.