Pertama Di Dunia! Main Bulutangkis di Ketinggian 17,500 Kaki

Liliyana Natsir Bermain Bulutangkis Diatas Ketinggian 17.500 Kaki. Photo: PBSI
Liliyana Natsir Bermain Bulutangkis Diatas Ketinggian 17.500 Kaki. Photo: PBSI
Nasional ‐ Created by Rizki

Jakarta - Pebulutangkis ganda campuran Indonesia yang telah memutuskan gantung raket, Liliyana Natsir atau biasa disapa Butet mendapatkan pengalaman berharga dan tak akan terlupakan sepanjang hidupnya.

Hadir memenuhi undangan TNI-AU yang ingin memberikan apresiasi atas prestasi cemerlang yang telah ditorehkan oleh Butet di dunia bulutangkis bagi Indonesia. TNI-AU mengajak Butet untuk merasakan pengalaman bermain diluar kebiasaan yang ada. Yak jika biasanya Butet bermain dilapangan, TNI-AU mengajak Butet bermain di dalam kabin pesawat Hercules C-130 di ketinggian 17.500 kaki.

#JoyFlightWithButet. Photo: PBSI

Bertajuk #JoyFlightWithButet, acara dilaksanakan pada hari selasa (9/2) lalu bertempat Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma. Sebelum terbang, Butet sempat berbagi cerita dan motivasi kepada para peserta yang mengikuti acara Angkasa Expo 2019.

Butet mengaku sempat tegang dan juga grogi saat memasuki pesawat. Tampak ia menundukkan kepala dan berdoa sebelum pesawat tinggal landas.

"Dulu pernah naik pesawat Hercules juga dari Manado ke Surabaya, waktu itu mau ikut PON. Tapi sekarang tetap saja tegang, soalnya mau main bulutangkis di atas langit, ha ha ha, excited banget, rasanya luar biasa," ujar Butet seperti dilansir situs badmintonindonesia.org

"Terima kasih kepada keluarga besar TNI-AU, mungkin ini kesempatan yang tak akan datang dua kali. Saya mau memotivasi adik generasi penerus, bahwa kalau berprestasi, apapun bisa terjadi. Seperti saya sekarang ini, tidak menyangka bisa diundang TNI-AU untuk naik pesawat Hercules dan main bulutangkis di pesawat," tambah Butet.

#JoyFlightWithButet - Debby Susanto. Photo: PBSI

Selepas mengudara dan mencapai ketinggian 17.500 kaki, tantangan untuk bermain bulutangkis dilaksanakan didalam lambung kapal Hercules C-130 dengan lapangan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam kesempatan ini Butet yang juga ditemani oleh Debby Susanto bertanding melawan Letkol Sus Muhammad Yuris, Kasubdispenum TNI AU serta para kru penerbang.

"Bedanya, pertama kalau di udara kan oksigennya terbatas. Lalu tadi terasa ada goyang sedikit, main di pesawat juga ada keterbatasan atapnya tidak tinggi, mainnya bola-bola datar saja, nggak bisa mukul yang susah-susah. Kalau shuttlecock nya sih nggak terasa berat, sama saja," ujar Butet.

#JoyFlightWithButet. Photo: PBSI

"Pertama naik memang takut, tapi di atas lebih tenang, ada goyang tapi nggak ada masalah. Tadi Letkol Penerbang Teddy, landing-nya smooth. Saya tadi di cockpit, nggak berasa, walaupun nggak pegangan, tapi tetap tenang," ungkap Butet.

Sementara itu, Letkol Yuris bercerita awal mulanya ia dan timnya mengundang Butet. Ramainya pemberitaan dan cuitan netizen di sosial media mengenai laga terakhir Butet serta acara farewell nya yang mengharu biru di turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2019 membuat TNI-AU pun berembuk dan kemudian memutuskan untuk turut memberikan apresiasi kepada Butet sebagai salah satu pahlawan Indonesia di bidang bulutangkis.

"Bukan hanya menjadi tentara kita bisa mengharumkan Indonesia. Tetapi, apapun profesi kita, kalau kita berprestasi, itu adalah wujud bela negara yang sesungguhnya. Tidak harus angkat senjata, tidak harus bertempur di hutan untuk menjadi pahlawan, seorang yang memiliki jiwa bela negara. Contohnya Butet, ini yang harus dicontoh para generasi muda," jelas Letkol Yuris.

#JoyFlightWithButet. Photo: PBSI

Kegiatan bermain bulutangkis di dalam pesawat di ketinggian 17,500 kaki ini merupakan yang pertama di dunia. Dituturkan pihak TNI-AU, selama ini belum pernah terjadi di Indonesia maupun di dunia. Persiapan tim TNI-AU pun tak tanggung-tanggung, para kru penerbang sempat uji coba dan latihan sebelum joy flight bersama Butet.