Unggulan teratas bertarung tiga gim 17-21, 21-8, 21-9 untuk menundukkan ganda campuran asal Daihatsu Yonex Sunrise Candra Wijaya tersebut. Lutfhi/Jane mengakui masih harus menyesuaikan diri dengan arena pertandingan. "Hari ini kami masih adaptasi sama lapangan, lampu, dan juga angin, karena babak pertama pasti masih coba-coba," ungkap Lutfhi melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Lutfhi/Jane, unggulan pertama pada Piala Kapolri 2025, baru satu kali mengalami sepanjang 2025. Mereka sudah terbiasa dengan status unggulan teratas, meski predikat tersebut pernah menjadi beban yang harus dipikul keduanya. "Tampil sebagai unggulan pertama pasti ada tegang, tapi karena sudah sering jadi sudah terbiasa dan tanpa beban," tutur Jane.
Jane berpendapat, peta persaingan pada Piala Kapolri 2025 ini cukup merata, sehingga pasangan-pasangan peringkat atas akan bertarung sengit untuk menempati podium teratas. "Untuk lawan pada pertandingan kali ini cukup berat dan untuk lawan terberat kebanyakan dari teman sendiri, terutama pasangan unggulan kedua Faza Iwadh Kurnia Ramdhan/Rachel Machalul Cahya," jelas pemain asal Purwokerto, Jawa Tengah ini.
Lutfhi/Jane berharap, tren positif sejak mula musim kompetisi dapat berlanjut hingga akhir tahun. Seusai menjuarai Sirkuit Nasional (Sirnas) A 2025 di Jawa Timur dan DKI Jakarta, mereka bertekad untuk mengulangi prestasi serupa. Kekalahan di babak kedua Sirnas A Jawa Tengah 2025 dari Erfan Al Bariy/Mellynda Dwi Octavya asal Jaya Raya, justru memotivasi mereka untuk meraih hasil yang lebih baik pada Piala Kapolri 2025. "Tahun 2025 ini sudah berhasil ambil dua kali gelar juara. Untuk saat ini, saya cuma bisa menjaga diri sendiri dan partner, buat jaga kondisi dan mau kasih yang terbaik agar bisa juara lagi,” demikian Lutfhi.
Adapun, PB Djarum meloloskan sembilan wakil di kategori Ganda Remaja Campuran ke babak 16 besar, dari 12 wakil yang bertanding di babak pertama.


