Soal Promosi-Degradasi, Herry IP: Untuk Sementara Belum Bisa Melihat Hal Itu

Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi (kanan) saat memberikan arahan kepada Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi (kanan) saat memberikan arahan kepada Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Mendekati akhir tahun, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) biasanya melaksanakan promosi dan degradasi atlet di pemusatan latihan nasional (Pelatnas). Namun akibat pandemi virus korona yang memaksa diberhentikannya semua kompetisi membuat agenda tahunan PP PBSI tersebut terganggu. Sebab, promosi dan degradasi sejatinya dilihat dari grafik penampilan atlet ketika turun di sejumlah turnamen.

Sejak Maret lalu, belum ada lagi turnamen yang digelar. PP PBSI memang sempat berinisiatif menggelar Home Tournament dan Simulasi Piala Thomas & Uber, beberapa bulan lalu. Walaupun persaingannya ketat dan menarik, tapi levelnya masih jauh dari kompetisi sungguhan yang biasa diikuti para pemain.

Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui ada atau tidaknya promosi dan degradasi tahun ini. Pelatih berjuluk Coach Naga Api itu menuturkan belum ada koordinasi terkait hal tersebut dengan Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PP PBSI.

Sebab menurut Herry, tanpa adanya turnamen, sangat sulit menentukan mana yang akan dipromosi atau didegradasi. “Untuk sementara belum bisa melihat hal itu. Mungkin ada patokan penilaian tertentu dari bidang binpres akan seperti apa,” kata Herry Iman Pierngadi mengutip dari Jawapos.com.

Meski tengah berada dalam kondisi pandemi seperti ini, PP PBSI harus memiliki patokan untuk bisa menentukan nama-nama yang dipilih. Sejauh ini, ada 105 nama yang tercantum dalam Surat Keputusan (SK) PP PBSI untuk periode 2020. Di sektor ganda putra sendiri, ada 14 pemain yang masuk skuad utama dan 10 pemain dalam skuad pratama.

Sementara itu, pebulutangkis ganda campuran Indonesia nomor delapan dunia, Hafiz Faizal turut memberikan tanggapannya terkait promosi dan degradasi Pelatnas PBSI di tengah kondisi pandemi yang tanpa adanya kompetisi. “Kalau menurut saya, soal promosi dan degradasi itu diserahkan ke pelatih masing-masing. Mereka lebih tahu kekurangan dan kelebihan para pemainnya,” tutur Hafiz Faizal.