Hal tersebut diketahui berbarengan dengan pengumuman seluruh jajaran pelatih, dan juga seluruh pemain di semua sektor yang akan menjadi penghuni Cipayung di era kepengurusan yang baru ini. Rabu (4/1/2017).
“Sekitar tanggal 20 Desember tepatnya setelah Kejurnas, saya diminta oleh Susi Susanti (Kepala Bidang Pembinaaan dan Prestasi PBSI) untuk membantu menjadi asisten pelatih tunggal putri di Pelatnas. Waktu saya ngobrol dengan Susi, dia bilang kalau saya masuk jajaran pelatih Pelatnas, dan dia sudah minta ijin ke PB Djarum, dan Koh Yoppy Rosimin (pihak PB Djarum) sudah ok katanya. Lalu saya bilang ke Susi kalau saya siap, karena saya siap ditempatkan dimana saja, meskipun memang berat tugas dan tanggung jawabnya, tapi saya siap membagikan ilmu dan pengalaman saya. Mudah-mudahan bisa membawa kebangkitan bulutangkis Indonesia khususnya di tunggal putri,” ungkap Minarti kepada Djarumbadminton.com ketika di hubungi pada Rabu (4/1/2017).
“Saya waktu memutuskan balik ke Indonesia, bersyukur dan berterimakasih karena diberi kesempatan oleh Koh Yoppy untuk melatih di Djarum Kudus. Saya sudah siap mati-matian dan berusaha mencetak juara dimanapun saya mengabdi,” ucap nya.
Diakui Minarti, jika dirinya merasa lebih tertantang dan termotivasi bisa melatih di Cipayung.
“Dengan kesempatan ini, Susi memberi saya kepercayaan untuk melatih sebagai asisten di tunggal putri, saya lebih tertantang dan termotivasi untuk bisa membuat sesuatu yang baru, meskipun saya tahu memang tantangan itu cukup berat. Tetapi saya percaya dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak seperti pemain, pelatih, pengurus dan juga tentunya dengan doa dan berserah diri pada Tuhan, saya rasa tidak ada yang mustahil,” ujarnya.
Minarti Timur lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 24 Maret 1968. Ia adalah salah satu mantan pebulutangkis terbaik Indonesia di era tahun 1990 sampai 2000-an. Ia merupakan salah satu atlet berprestasi Indonesia hasil binaan PB Djarum Kudus.
Minarti adalah pemain spesialis ganda campuran. Ia berhasil menjuarai banyak kejuaraan internasional dengan pasangan berbeda. Pemain yang pernah meraih gelar juara saat berpasangan dengan Minarti Timur adalah Tri Kusharjanto, Bambang Supriyanto, dan Sandiarto.
Tri Kusharyanto/Minarti Timur berhasil meraih medali perak dalam Olimpiade 2000 di Sydney, Australia setelah di final kalah dari pasangan China, Zhang Jun/Gao Ling, dengan skor 15-1, 13-15, 11-15.
Pada tahun 2003 silam dirinya memutuskan keluar dari Pelatnas PBSI Cipayung. Pada tahun 2005 Minarti memutuskan untuk berhijrah ke Filipina dan mengabdikan diri melatih di salah satu klub yang berada di negara itu.
Meski sudah melatih, namun Minarti hingga tahun 2007 masih aktif menjadi atlet dan mengikuti turnamen. Hong Kong Open 2007 adalah turnamen terakhir yang diikutinya bersama pasangannya, Tony Gunawan.
Sekitar 11 tahun berselang, Minarti akhirnya kembali ke tanah air. Tepatnya pada pertengahan 2016 lalu, saat dirinya diminta menjadi pelatih oleh klub yang melahirkannya, yakni PB Djarum Kudus pada bulan juli 2016. Sejak itu, Minarti pun langsung melatih di PB Djarum Kudus.
Terhitung kurang dari lima bulan, dirinya di percaya oleh Susi Susanti untuk menjadi asisten pelatih tunggal putri utama Pelatnas PBSI Cipayung.
