"Kehidupan baik, lah. Kalau di kehidupan di luar baik. Cuman kalau di badminton, kan, ya kita masih tahu sendiri, lah. Masih mengumpulkan mental-mental yang belum kebentuk lagi," katanya kepada wartawan pada pertengahan pekan ini di Cipayung, Jakarta.
Rinov juga menyatakan, ia terus berupaya untuk mengusir hal-hal negatif yang masih menghantuinya, sehingga berdampak pada sejumlah hasil buruk yang diraihnya bersama pasangannya, Pitha Haningtyas Mentari. Berdasarkan catatan Antara, Sejauh ini, prestasi terbaik Rinov/Pitha di level senior adalah menjuarai Spain Masters 2023 dan 2024, kemudian medali perunggu SEA Games 2019 dan 2021, serta peringkat sembilan dunia pada akhir 2022.
"Mungkin latihannya lebih rajin lagi, terus lebih semangat lagi, jangan mikirin apapun. Kita nggak bisa dipungkiri, walaupun kita nggak mikirin, tetap aja pasti ada yang dipikirkan, kan. Bagaimana pun, hasilnya jelek, pasti tetap kepikiran," jelasnya.
Rinov/Pitha merupakan satu dari dua ganda campuran Indonesia yang akan bertanding pada Kejuaraan Dunia 2025 di Paris, Prancis, 25-31 Agustus. Juara dunia junior 2017 itu menggunakan sisa waktu beberapa pekan terakhir untuk mematangkan persiapan mereka. "Tetap optimis juga persiapannya, tetap persiapan yang harus lebih-lebih dari yang kemarinnya. Karena, kan, kita masuk ke lapangan itu udah bukan kayak mental yang dulu lagi, jadinya kita harus bisa bener-bener dipersiapkan," jelasnya.
Seusai Kejuaraan Dunia 2025 --terlepas hasil pada kejuaraan tersebut-- Rinov mengaku belum tahu mengenai masa depannya. Namun, pemain berusia 25 tahun ini tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang kembali diberikan oleh pelatih kepada mereka. "Saya juga masih belum tau juga ke depannya kayak gimana. Namanya saya di sini, saya cuma mengikuti aja sih arahan," katanya.
"Ketika kita diberi kepercayaan tetap harus ada motivasi dan optimis lebih. Dalam arti, kan, kita nggak bisa sia-siain kepercayaan orang dan kesempatan juga, jangan sampai nyia-nyiain. Itu yang paling penting," demikian Rinov.


