"Alhamdulillah bisa menang, berarti memang rezeki saya," ujarnya.
Dalam partai final tunggal dewasa putra yang digelar Sabtu, (16/11), Alamsyah menang 21-18 dan 21-19 dari Nugroho Andi asal JR Enkei. Meskipun menang dua game langsung, Alamsyah mengaku kerepotan meladeni permainan Andi.
"Dia mainnya lagi bagus banget. Tadi sampai deg-degan, poinnya mepet-mepet. Apalagi pas 19-19 di game kedua, saya langsung cepet-cepet nyerang biar gak kecolongan," tutur Alamsyah.
Dua kali dikalahkan Alamsyah di partai final, Andi pun mengaku penasaran ingin merasakan kemenangan. Baginya, Alamsyah merupakan lawan tangguh,
"Gak gampang ngalahin dia, bolanya gak gampang mati dan pertahanannya sulit ditembus," ungkap Andi.
Kemenangan ini menjadi gelar kedelapan Alamsyah setelah menjuarai Sirnas Balikpapan, Lampung, Jakarta, Manado, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. Alamsyah hanya pernah mengalami kekalahan satu kali, yaitu di Sirnas Medan. Saat itu, langkahnya dihentikan Hermansyah di perempatfinal. Sedangkan di Sirnas Bandung, Alamsyah absen untuk mengikuti kejuaraan internasional.
Alamsyah Bukukan Gelar Kedelapan
Bukan tanpa alasan Alamsyah Yunus dijuluki sebagai "Raja Sirnas". Pada Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Jawa Timur Open 2013, Alamsyah sukses membukukan gelar juara kedelapannya dan memantapkan diri menjadi peraih gelar juara terbanyak tahun ini.
Previous
Pelatnas Tantang Juara Bertahan
Next
[Our Local Heroes] Tike Arieda, Pemain Ulet dan Pantang Menyerah



