Bertanding di GOR Semen Padang, Aprilia berhasil mendominasi game pertama. Ia pun membungkam juara Djarum Sirnas Banten 2014 itu dengan skor meyakinkan 21-12. Namun, di game kedua, Aprilia justru balik tertinggal 5-11, dan baru bisa menyamakan kedudukan diangka 13. Kejar mengejar angka terjadi, adu rally dan kombinasi pukulan terjadi di sepanjang laga, sempat tertinggal 17-18, April - begitu ia akrab disapa, berhasil menyalip dengan skor 19-18. Ia pun akhirnya menang dengan 22-20 saat Febby salah memprediksi jatuhnya shuttlecock yang kemudian dinyatakan masuk oleh hakim garis.
“Di game kedua saya memang sempat berhasil mengambil kendali pertandingan, tapi setelah interval saya justru kehilangan fokus, dan cukup kecewa dengan hasil ini,” ujar Febby usai laga.
Disisi lain Aprilia mengaku bahwa di game kedua ia mengendurkan tekanan. “Saya malah baru sadar saat interval dan ternyata saya tertinggal 5-11. Dan saat interval saya berusaha untuk menyemangati diri sendiri dan bertekad untuk kembali ke permainan seperti di game pertama,” ujar Aprilia usai laga.
Di partai puncak Aprilia akan berjumpa dengan wakil PB SGS PLN, Elizabeth Purwaningtyas. Ia berhasil menghentikan langkah Ganis Nur Rahmadhani dari Pertamina Fastron dalam dua game langsung 21-17 dan 21-11.
Pertemuan ini merupakan pertemuan perdana antara kedua tunggal putri ini. Keduanya pun mengaku sudah memiliki strategi masing-masing untuk diterapkan di partai puncak yang akan digelar besok (25/10) mulai pukul 13.00 WIB.
“Lawan Elizabeth saya jangan sampai terbawa permainan rally dia, kemungkinan saya akan menerapkan pola penempatan bola dan menyerang,” pungkas Aprilia.
Sementara Elizabeth mengaku tak memiliki beban dan ingin tampil lebih lepas dan menikmati pertandingan. “Saya akan merasa lebih nyaman jika harus bertanding melawan pemain yang lebih senior. Jadi di final nanti pun karena Aprilia lebih senior, saya akan mencoba untuk bermain lepas dan enjoy aja,” tutur Elizabeth.



