Bertanding di GOR Djarum Magelang, melalui tangan lenturnya, gadis yang mengidolakan pemain tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi karena postur tubuhnya yang sama-sama mungil itu, beberapa kali mampu mengecohkan lawannya sebelum akhirnya memastikan gelar juara usai menang dua game langsung 21-19 dan 21-19.
"Alhamdulillah senang dan bangga akhirnya bisa juara untuk pertama kalinya, gak nyangka bisa menang di final tadi, karena lawannya sering mengalahkan saya dan baru kali ini saya bisa menang," papar atlet kelahiran Probolinggo 14 Juli 2001 itu.
Disisi lain, ratusan penonton yang hadir di tribun GOR Djarum, tersihir melihat aksi Titifany berlaga di final tadi. Salah satunya Rendy (27) ia mengaku kagum dengan permainan Titifany.
"Kagum saya liat melihat Titifany bermain, walaupun mungil, tapi dia gak takut ngadepin lawannya yang lebih tinggi. Dan juga perjuangannya patut di acungi jempol, karena udah ketinggalan di game kedua, dia justru mampu menyusul dan menang," papar pria asli Magelang itu.
Tak hanya puas disini saja, putri dari pasangan Ahmad Yani dan Rida itu, mengemban misi untuk bisa meraih gelar juara di turnamen berikutnya yang akan ia ikutinya, yakni di Jaya Raya Junior Internasional Challenge yang akan berlangsung di Yogyakarta pada pertengahan September mendatang.
"Saya pengen terus juara, semoga di turnamen Junior Challenge nanti, saya bisa juara lagi," pungkas atlet yang mempunyai cita-cita bisa meraih gelar juara dunia tunggal putri di usia 18 tahun itu.


