Di perempat final tadi, Saehul harus mengakui keunggulan lawannya wakil klub Exist Jakarta, Fauzi Ramadhani. Berhadapan dengan juara Djarum Sirnas di Yogyakarta itu, Saehul sempat terlihat kesulitan di game pembuka. Ia menyerah 10-21.
“Di game pertama terlalu buru-buru ingin mematikan bola lawan, malah jadi mati sendiri. Konsentrasi saya juga buyar,” ujar Saehul usai laga.
Di game kedua, giliran Saehul yang berhasil mendominasi pertandingan. Dengan sorak sorai yang senantiasa di gaungkan oleh para penonton yang hadir, Saehul sukses menorehkan angka demi angka. Ia membungkam Fauzi dengan 21-8.
“Saya mencoba untuk mengubah pola di game kedua, saya fokus ke setiap angka dan tidak terlalu nafsu. Saya juga sudah tidak terlalu tegang,” lanjutnya.
Pertandingan pun berlangsung seru di game ketiga. Saehul yang terus tertinggal masih tetap menyalakan semangatnya untuk bisa mengejar ketertinggalan. Tertinggal 7-11 di interval, lagi-lagi Saehul semakin tertinggal. Bahkan ia sempat tertinggal 15-19. Pantang menyerah, Saehul terlihat berusaha untuk meraih angka yang dibutuhkannya. Skor menipis 18-19. Sayang, smash keras ke kanan pertahanan Fauzi yang dilontarkannya terlalu melebar, 18-20. Saehul pun sempat menambah satu angka sebelum akhirnya dipaksa mengakui keunggulan Fauzi dengan skor tipis 19-21 dalam durasi 64 menit.


