“Di pertandingan tadi saya merasa tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik saya. Saya tidak bisa fokus ke pertandingan, saya merasa tidak dalam kondisi terbaik saya. Saya tidak bisa beristirahat dengan maksimal dan di pertandingan tadi saya hanya mencoba untuk mengembalikan shuttlecock tanpa tahu harus bertanding seperti apa. Saya tidak dalam kondisi terbaik saya, dan ini pertama kali saya bersaing di turnamen seperti ini,” ujarnya saat dijumpai.
Namun, pebulutangkis yang kini berusia 18 tahun itu tak putus semangat pasca kesalahannya di seri Djarum Sirnas kedelapan ini. Pasalnya, Jeroen mengaku akan berlatih kembali bersama klub Suryanaga Surabaya, dan akan kembali ikut bersaing di Djarum Sirnas seri kesembilan yang akan berlangsung di Surabaya pada 9 November mendatang.
“Setelah turnamen ini saya akan kembali berlatih di Suryanaga. Saya pun akan bermain di Sirnas Surabaya nanti. Semoga nanti hasilnya akan lebih bagus, karena nanti akan bermain di tempat sendiri,” tambahnya.
Disisi lain, Jeroen pun sedikit bercerita mengenai awal mulanya ia terjun kedunia bulutangkis. Ternyata, dirinya baru berlatih bulutangkis sejak usianya 9 tahun. Tetapi baru pada usia 14 tahun ia mulai serius menekuni olah raga tepok bulu ini. Kini di usianya yang ke 18, Jeroen mengaku tengah berhenti dari kegiatan akademisnya dan fokus di bulutangkis dalam satu tahun terakhir ini.
“Satu tahun ini saya cuti sekolah, dan fokus berlatih bulutangkis. Saya mungkin akan berlatih di Indonesia hingga 1,5 bulan kedepan, dan lihat bagaimana perkembangan saya nanti. Karena di Belanda sendiri bulutangkis tidak terlalu popular, jadi saya akan melihat perkembangan saya baru saya akan memutuskan langkah apa selanjutnya,” pungkasnya.


