Hal tersebut diungkapkan atlet yang lebih akrab di sapa Edo itu, usai melakoni laga babak kedua bersama Gishca pada siang tadi, sesaat setelah memastikan kemenangan atas lawannya wakil klub Pertamina Fastron, Rendy Sugiarto/Dian Fitriani.
Namun begitu, ternyata kalimat Edo tersebut masih belum lengkap. Berikut pemaparan Edo tentang Gishca selengkapnya.
"Gishca oke juga mainnya, dia powernya kenceng, udah pinter ngatur bola-bolanya, cuma kadang suka tidak sabar. Mungkin kurang jam terbang saja main di kelas dewasa, karena ini merupakan pertama kalinya dia main di campuran dewasa. Tapi saya rasa jika Gishca terus bermain di dewasa, ia bisa cepat bersaing," papar Edo.
Menanggapi pujian dari senior, Gishca justru mengaku masih harus banyak belajar lagi.
"Rasanya masih takut main di nomor dewasa, karena lawannya bagus-bagus. Terus masih sungkan sama partner yang lebih senior, tapi saya harus belajar lebih berani lagi, dan berusaha meningkatkan rasa percaya diri. Untung juga pertama kali main ganda campuran dewasa sama Koh Edo, enak komunikasi di lapangannya. Pokoknya saya akan main maksimal disini, karena buat nambah jam terbang juga sebelum berangkat ke kejuaraan dunia Junior nanti bulan November nanti," jelas atlet berparas cantik kelahiran Blitar 25 Maret 1997 itu.
Sementara itu, pada babak perempat final besok, Edo/Gishca akan menghadapi duet pasangan yang sebenarnya merupakan pemain tunggal, yakni pasangan Panji Akbar Sudrajat/Ganis Nur Rahmadhani (Pelita Bakrie/Pertamina Fastron).
"Besok main maksimal saja, target pengennya juara meski baru pertama kali berpasangan, tapi liat di lapangan saja nanti," pungkas Edo.


