"Gak nyangka bisa nembus semifinal karena kami juga gak pasang target di sini," aku Andreani saat ditemui usai laga.

Sandi/Andreani meraih tiket semifinal usai menumbangkan unggulan ketiga, Yodhi Satrio/Ni Ketut Mahadewi. Runner up Sirnas Medan itu dikalahkan dua game langsung, 21-17 dan 21-17.

"Tadi bola lawan mati-mati sendiri. Mungkin karena faktor angin dan shuttlecocknya agak keras," sahutnya.

Sebelumnya, Sandi/Andreani pun merebut  tempat di perempatfinal dengan membungkam unggulan kelima Ridho Akbar/Keshya Nurvita Hanadia. Andreani mengungkapkan, kunci kemenenangan mereka adalah bermain dengan tenang.

"Nothing to lose aja mainnya, gak usah beban," ujar Andreani.

Di semifinal, Sandi/Andreani akan bersua unggulan pertama Ardiansyah Putra/Devi Tika Permatasari yang menang 21-17 dan 21-10 dari pasangan Didit Juang Indrianto/Nurbeta Kwanrico. Sebelumnya, Andreani bersama pasangan lamanya pernah bertemu Ardiansyah/Devi sehingga ia sudah mengetahui permainan lawan.

"Mereka mainnya rapet. Kami gak punya strategi khusus, yang penting main tenang aja," pungkasnya.

Laga semifinal ganda campuran dewasa lainnya akan mempertemukan unggulan keempat Achmad Rivai/Aris Budiharti dengan pasangan senior Tri Kusharjanto/Nadya Melati yang menempati unggulan dua, Jumat, (25/10), di GOR Jati Diri, Semarang.