“Hari ini permainan saya buruk sekali, saya kurang bisa fokus. Pola permainan sudah benar, tapi saya tidak bisa menembus pertahanan lawan,” ujar Firman usai laga.
Firman adalah atlet yang kini tergabung di Pelatnas Potensi, kiprahnya di dunia bulutangkis sudah ia mulai sejak dirinya masih berusia lima tahun. “Saya dulu suka ikut papa main, akhirnya suka dan baru benar-benar berlatih sejak usia 6 tahun,” ujar atlet besutan PB Mutiara ini.
Atlet yang lahir di Banjar, 11 Agustus 1997 ini pun mengaku tidak menyangka bisa bergabung dengan Pelatnas tahun ini. “Saya sebenarnya tidak menyangka bisa bergabung tahun ini, tapi saya senang akhirnya bisa berlatih disana. Setiap pemain pasti bercita-cita untuk masuk Pelatnas agar bisa berprestasi lebih tinggi lagi,” ujar bungsu tiga bersaudara itu.
Firman lahir dari pasangan Suherman dan Siti Fauziah memang menjadi satu-satunya anggota keluarga yang menekuni dunia olah raga. Sebelum bergabung dengan PB Mutiara di tahun 2010, Firman kecil mengasah kemampuan bulutangkisnya bersama PB Kenari di Tasikmalaya, ia pun memang sudah terbiasa jauh dari orang tua.
“Dari kecil memang sudah tinggal jauh dari orang tua, tinggal di asrama atau dirumah pelatih yang sudah saya anggap seperti keluarga sendiri, kalau kangen sama keluarga paling hanya telepon, karena papa sama mama juga sibuk. Ini pun tadinya mereka mau kesini, tapi tidak jadi,” tuturnya.
Pemain tunggal putra bertangan kidal ini, kini tengah merajut cita-citanya untuk bisa menjadi pemain papan atas dunia. “Inginnya tiga tahun lagi sudah ada di rangking atas dunia, saya sangat ingin untuk bisa tampil di Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, semoga mimpi saya bisa tercapai,” lanjutnya.
Sejauh ini, Firman pernah menyabet gelar juara Asia Youth U17 di Kudus tahun lalu. Ia berhasil menjadi juara setelah menyingkirkan rekan satu timnya, Enzi Safira. Sedangkan catatan terbaiknya di Djarum Sirnas adalah dua gelar juara nomor tunggal taruna putra di tahun 2013 silam, saat dirinya sebetulnya masih bisa bertanding di kelas remaja.
“Kalau ditanya cita-cita ingin seperti siapa, saya ingin seperti Lin Dan. Karena sama-sama bertangan kiri, semoga bisa tercapai.



