Di game pertama, Lyanny bermain tanpa beban dan apik. Sudah dua kali berjumpa di ajang Djarum Sirnas dan dirinya selalu mendera kekalahan atas Marsha, membuat atlet yang merupakan putri mantan pemain terbaik nasional Rionny Mainaky tersebut mampu merebut game pertama tersebut.
“Sejak dimulainya game pertama saya bermain lepas dan tanpa beban apapun.” Ungkapnya Lyanny.
Kemenangan Lyanny sempat tertunda di game kedua. Marsha yang mempunyai tipe permainan yang sabar dan tidak banyak menyerang, membuat Lyanny terbawa permainan lawan di game kedua tersebut.
“Saya kebawa permainan lawan di game kedua tadi dan tidak ada kesempatan bagi saya untuk menyerang,” Ujarnya.
Sudah dua kali berjumpa dengan Marsha di ajang Djarum Sirnas sebelumnya, dan selalu dimenangkan oleh Marsha, membuat motivasi tersendiri di game ketiga bagi Lyanny untuk bisa menuntaskan rasa penasarannya untuk bisa menang melawan Marsha.
“Di game ketiga saya mencoba bermain menyerang duluan agar tidak kalah start. Dan sudah dua kali kalah membuat saya mempunyai motivasi lebih di game ketiga agar bisa membayar kekalahan sebelumnya.” Tambah Lyanny.
Dengan hasil demikian, Lyanny Alessandra Mainaky juga mencatatkan sejarah pertama kalinya masuk final Djarum Sirnas di nomor tunggal taruna putri yang selama ini belum mampu ia capai.



