Tak hanya para pebulutangkis tanah air, negara-negara asing pun cukup tertarik untuk mengikuti turnamen yang tengah berlangsung sejak Senin (14/11) dan akan berakhir Sabtu (19/11) mendatang di Kota Pahlawan, Surabaya.
Salah satunya yakni Singapura. Negeri Singa terebut membawa total 20 atletnya ke Surabaya. 14 diantaranya mereka mengikuti turnamen Djarum Sirnas seri kedelapan ini, dan sisanya hanya sekedar untuk mengikuti kegiatan sparring partner dengan klub-klub bulutangkis yang ada di Surabaya.
“Kami kirim 20 atlet kesini, dan hanya 14 orang yang ikut turnamen yang bersaing di sektor pemula, remaja dan taruna. Kami membawa para pemain kesini untuk study banding saja, karena mereka semua wakil dari sekolah-sekolah top di sana yang mengikuti ekstrakulikuler bulutangkis di sekolahnya masing-masing. Mereka ingin melihat seperti apa bulutangkis di Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu negara bulutangkis terbaik di dunia,” ungkap Daniel Yudi Kurniawan, yang merupakan pelatih tim Singapura kelahiran Indonesia.
Daniel pun mengatakan, jika Djarum Sirnas Jawa Timur kali ini merupakan Djarum Sirnas keempat kalinya yang diikuti tim Singapura. “Kita hampir setiap tahun kesini, ini tahun keempat kami datang. Terakhir tahun 2014 kami ikut Sirnas, dan hasilnya maksimal hanya mampu sampai babak delapan besar. Di Singapura sendiri memang bulutangkis bukan yang utama, tetapi sekolah menjadi yang paling utama. Jadi memang untuk prestasi pebulutangkis Singapura saat ini masih belum terlihat menonjol,” tutur Daniel.
Tim Singapura sendiri tak mematok target khusus di Djarum Sirnas pamungkas tahun ini. Diakui Daniel, jika anak asuhnya hanya ingin mencari pengalaman saja.
“Untuk pemain Singapura sendiri gak memasang target khusus di turnamen ini. Kami Cuma cari pengalaman saja, jadi ingin membuka mindset mereka jika ingin menjadi pemain top dunia sepetrti Lee Chong Wei (Malaysia) Lin Dan (Tiongkok) dibutuhkan kerja keras, disiplin tiap hari latihan, bukan hanya dua atau tiga hari latihan saja dalam satu mingggu,” pungkasnya.


