Pertandingan berlangsung sengit di game pertama. Kejar-mengejar poin kerap terjadi hingga akhirnya Redi harus mengakui keunggulan Rohmat, 20-22. Di game kedua, Redi berhasil membalikkan kedudukan 21-13 setelah menggempur pertahanan lawan dengan smash-smash keras. Pada game penentuan, Redi semakin percaya diri dan bermain lebih berani. Rohmat dibuat tak berkutik, 21-11.
"Di game pertama tadi kurang yakin bisa menang, konsentrasi buyar, jadi bolanya suka mati sendiri. Tapi di game berikutnya saya lebih percaya diri," tutur Redi.
Pemain SGS PLN Bandung itu pun mengakui Rohman sebagai lawan yang sulit. Namun, lewat kemenangan ini Redi berhasil menyamakan rekor pertemuan mereka menjadi 2:2.
"Dia musuh bebuyutan dari kecil, teman latihan bareng. Susah ngalahinnya," akunya.
Di perempatfinal, Redi akan menantang Vicky Angga Saputra yang melaju usai mengalahkan Septiahadi Pratama, 21-15, 16-21, dan 21-11. Ia berniat membalas kekalahannya dari Vicky di Sirnas Yogyakarta dan mengulang kesuksesannya di Sirnas Semarang. Saat itu, Redi berhasil menyabet gelar juara.
"Masing-masing punya kekuatan, tinggal mental yang harus diasah. Insya allah bisa," ujarnya.
Selain Rohmat, Alvindo Saputra yang menjadi unggulan keempat juga tumbang di tangan pemain SGS PLN Bandung, M. Aries. Alvindo takluk dalam rubber game, 21-14, 10-21, dan 20-22.
Sementara unggulan pertama, I Putu Roy Danu melaju mulus. Ia menang mudah dari pemain Surya Baja Brenda Wahyu, 21-14 dan 21-8. Di perempatfinal, Roy akan ditantang unggulan kesembilan Christeven Howard.



