Di laga pertamanya di GOR Banda Baru Batam, Vicky berhadapan dengan wakil dari PB SGS PLN, A Rahmat Kurniawan. Di game pembuka, Vicky terlihat beberapa kali sempat tertinggal 5-7. Perlahan ia mulai bisa menguasai jalannya pertandingan dan akhirnya menutup game pertama dengan 21-15.

Memasuki game kedua, Vicky terlihat lebih bisa menguasai laga meski sempat beberapa kali melakukan kesalahan. Usai sempat tertinggal 2-4 di awal game, Vicky berhasil unggul jauh 19-11 dan menutup perlawanan A RAhmat dengan 21-14.

“Tadi saya mencoba untuk bisa menyesuaikan diri dengan lapangan, tidak ada masalah angin hanya mungkin cuaca yang lebih panas saja disini,” ujarnya.

Vicky sendiri mengakui cuaca panas di dalam GOR sedikit besar memang akan mempengaruhi permainan. Tapi hal ini memang tak hanya dirasakan dirinya, tetapi di rasakan semua atlet. “Panas seperti ini pasti berpengaruh, tapi kan semuanya juga mengalaminya. Memang akan terasa lebih capek kalau cuacanya panas seperti ini,” lanjutnya.

Usai menjadi juara di seri pertama di Makassar, Vicky mengaku datang ke Batam dengan membawa misi untuk bisa kembali menjadi juara.

“Kalau target ya saya ingin bisa kembali menjadi juara, tapi memang tentu tidak akan semudah itu. Saya harus tetap waspada apalagi di babak 16 besar lawan juga sudah mulai berat,” tuturnya.

Di babak 16 besar, Vicky memprediksi akan bertemu antara pemenang laga Imam Adi Kusuma yang merupakan unggulan kesembilan dari PB Jaya Raya Metland atau Irna Sakti Maulana Mustaqim dari PB Surya Baja.

“Babak 16 besar sudah pasti mulai berat, kemungkinan saya bertemu Sakti atau Imam. Saya pernah kalah dari Sakti tapi berhasil menang dari Imam,” pungkasnya.

Selain Vicky, unggulan lain di nomor ini pun masih terus melaju. Seperti Enzi Safira yang merupakan unggulan tujuh asal PB Mutiara, ia menang 21-12 dan 21-13 dari Wildan Maulana dari PPLP DKI Jakarta.