Meski menang atas pasangan negeri jiran tersebut, Isyana mengaku mengaku belum tampil maksimal karena masih beradaptasi dengan situasi dan kondisi lapangan. "Fokus saya juga masih suka hilang-hilang dan besok saya harus perbaiki lagi," ungkapnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Bermain sebagai unggulan pertama kami tidak ada beban, karena di level dewasa ini semua berbahaya dan siapapun bisa menang. Target kami juara, tapi kami mau kasih permainan terbaik dulu di setiap match yang kami mainkan," tambahnya.
Sementara, Janie mengaku tak mengalami kendala berarti sepanjang pertandingan, tetapi tetap menyadari kondisi partnernya yang kurang nyaman saat bertanding. Ia menilai situasi tersebut wajar terjadi, mengingat hal serupa bisa saja dialami dirinya di kesempatan lain. "Jadi kami harus saling melengkapi, beruntung lawan tadi masih bisa diatasi," katanya, seraya menyatakan tak mengalami kesulitan beradaptasi saat kembali bermain dengan Isyana, karena keduanya sudah lama bermain bersama.
"Secara permainan, lawan cuman kencang-kencang aja tidak terlalu berbahaya. Kita cuman menurunkan bola dan mereka agak kaget, jadi kita menunggu juga dari kesalahan-kesalahan mereka," Janie, menambahkan.


