(Blibli Indonesia Open) Jonatan Pejuang Terakhir Tunggal Putra

Jonatan Christie (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Jonatan Christie (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Indonesia Open ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil tuan rumah di nomor tunggal putra yang berhasil melaju ke babak perempat Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000. Tiket delapan besar sukses diraih Jonatan lewat kemenangan 22-20 dan 21-13 atas wakil Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, pada pertarungan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (18/7).

Jonatan sendiri mengaku tidak menyangka bisa mengalahkan Vittinghus hanya dalam pertarungan dua game saja. “Hasil pertandingan hari ini agak tidak menyangka juga. Memang kalau saya lihat, dia sedikit bermain di bawah tekanan karena beberapa kali melakukan kesalahan sendiri yang sebetulnya juga sama dengan saya,” kata Jonatan Chrisite usai bertanding.

Mampu mengamankan kemenangan di game pertama, Jonatan mengaku bisa tampil lebih tenang di game kedua. “Saya bermain lebih rileks dan tenang di game kedua. Hans mencoba bermain lebih menekan, tapi beberapa kali dia banyak mati sendiri,” ujarnya.

Meski menang, tunggal putra peringkat tujuh dunia ini tetap memetik pelajaran untuk bahan evaluasi agar kedepannya bisa tampil lebih baik lagi. “Ya, sebagai catatan selanjutnya, kalau sudah memimpin, jangan berpikir untuk buru-buru mau menyelesaikan pertandingan, karena feedbacknya jadi bumerang buat saya. Seperti mati-mati sendiri dan tak sabar. Itu harus dihindari,” tutur Jonatan.

Di babak perempat final Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000, peraih medali emas Asian Games 2018 ini akan berhadapan dengan tunggal putra andalan Taiwan, Chou Tien Chen, untuk yang kedelapan kalinya. Berdasarkan catatan pertemuan, Jonatan masih unggul dengan raihan enam kemenangan dan satu kali kalah.

“Pastinya pertandingan besok tidak akan mudah. Mungkin saya harus lebih siap saja karena tuan rumah, semoga saja lawan ada beban tersendiri. Mudah-mudahan juga saya bisa dapat dukungan penuh lagi dari suporter Indonesia,” katanya.

“Intinya siapa yang lebih siap di pertandingan nanti dia yang akan menjadi pemenang. Selain itu, siapa yang bisa membaca pola permainan itu, akan menjadi penentu poin-poin keritis nantinya,” tandasnya.