Di set pertama, Hayom ketinggalan jauh dari Takuma. Permainan bola pendek dari Ueda membuat Hayom kewalahan. Namun, hal ini dibaca oleh pelatih dan segera mengingatkan Hayom di set kedua.

“Set pertama saya ketinggalan. Akhirnya saya bermain jauh dari net sesuai instruksi pelatih saya. Makanya saya bisa membalikkan keadaan,” ujar Hayom saat pers conference usai pertandingan.

Namun di set ketiga, ia mengaku masih trauma. Teringat masa-masa pertandingannya yang lalu, dimana ia dikalahkan oleh Ueda. “Tapi sempat deuce,  itu karena saya teringat waktu saya kalah tahun lalu melawan dia. Ada sedikit ketakutan. Tapi akhirnya saya bisa memenangkan babak ini,” jelasnya.

Hayom telah membaca situasi dan beradaptasi dengan situasi di lapangan. Baginya ini merupakan keuntungan baginya untuk menghadapi lawan di babak selanjutnya. “Saya sudah bermain hari ini dan kemarin. Jadi memang ada gangguan dari angin tapi itu bisa diatasi. Membuat saya lebih siap untuk pertandingan besok,” ujar laki-laki asal Surabaya itu.

Ditanya tentang kesiapan dan targetnya untuk turnamen ini, ia mengatakan tak memiliki target. Ia hanya ingin memberikan yang terbaik. “Bermain satu per satu dulu aja. Nggak ada target untuk turnamen ini. Saya akan memberikan yang Terbaik!,” jelas pria yang mundur dari Singapura Open itu.