Pada pertandingan ini, juara Vietnam Open 2024 tersebut mengaku sempat tertekan di awal-awal laga. Dengan bermain lebih tenang, pasangan yang memulai debut di pada Indonesia International Challenge 2024 tersebut akhirnya menang dua gim langsung dalam tempo 39 menit. "Pada laga ini kami mencoba untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Saat tertekan, kami mencoba untuk satu demi satu poin dan tidak memikirkan hal lain," ungkap Adnan melalui siaran pers Humas dan Media PP PBSI.
"Kami bermain nothing to lose di laga ini. Di atas kertas lawan lebih unggul ketimbang kami, jadi kami mencoba mengambil kesempatan dan bermain lebih enjoy," Indah, menimpali komentar pasangannya.
Adnan/Indah mengaku senang bisa mengalahkan pasangan Tang Chun Man/Tse Ying Suet. Kemenangan tersebut menjadi modal untuk menghadapi babak berikutnya mengingat lawan di babak pertama punya peringkat lebih tinggi ketimbang pasangan Adnan/Indah. "Saya melihat lawan di laga ini kurang nyaman. Mereka belum dalam performa terbaik, kami bermain menekan dan mencoba tidak memberikan kesempatan lawan mengembangkan permainan," ujar Adnan.
Dengan hasil ini, Adnan/Indah menyusul Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu. Ganda campuran peringkat ke-15 dunia itu melaju ke babak kedua Indonesia Open 2025 seusai mengalahkan wakil Malaysia, Wong Tien Ci/Lim Chiew Sien dengan, skor 21-11, 21-16.
Namun, kemenangan Adnan/Indah dan Jafar/Felisha tidak diikuti pasangan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Ganda campuran peringkat ke-30 dunia tersebut terhenti langkahnya seusai pasangan asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran, melalui dua gim langsung 18-21, 13-21.
Hasil ini membuat Dejan/Fadia kalah untuk kali keempat berturut-turut dari wakil negeri "Gajah Putih" berperingkat ke-6 dunia. Dejan/Fadia mengakui, sejatinya sudah mengantisipasi serangan lawan berbekal pengalaman pada pertemuan sebelumnya.
Pada pertemuan sebelumnya di babak 32 besar Thailand Open 2025, Dejan/Fadia menyerah dari juara Malaysia Open 2025 dengan skor 21-23, 13-21. Permainan Dejan/Fadia masih banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga akhirnya harus puas menelan kekalahan keempat secara beruntun. "Pada laga ini kami kewalahan saat bermain di depan net. Kami sudah empat kali bertemu lawan, sebenarnya sudah tahu pola permainan lawan tapi kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Fadia.
"Lawan bermain sangat konsisten dan tidak mudah ditebak. Saat kami menerapkan pola meredam lawan, mereka mengubah gaya bermain. Lawan terutama Dechapol bermain luar biasa dengan cover di dalam lapangan," timpal Dejan.
Tercatat selain Dejan/Fadia, wakil tuan rumah di sektor ganda campuran yang tersisih yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.
Rinov/Pitha harus mengakui keunggulan pasangan Singapura, Hee Yong Kai Terry/Jin Yu Jia, melalui rubber game 21-9, 17-21, 19-21. Adapun Rehan/Gloria kalah dari pasangan Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 21-17, 15-21, 22-24.


