"Saya sangat, sangat senang. Kami sangat menantikan kemenangan di turnamen besar di tahun ini dan kami sangat senang bisa memenangkannya di Istora," kata Gicquel, dikutip dari Antara.
"Kami bermain begitu baik hari ini dan kami sangat bangga atas hasil yang diraih," tambah pemain yang mulai bermain bulu tangkis di usia enam tahun ini.
Gicquel/Delrue juga sukses membalas dua kekalahan beruntun dari wakil negeri "Gajah Putih" tersebut. Pada pertemuan perdana ganda ini terjadi di Kumamoto Masters 2024, pasangan Thailand tersebut mengalahkan Gicquel/Delrue lewat drama tiga gim 21-16, 10-21, 21-17.
Lalu pertemuan kedua terjadi pada Malaysia Terbuka 2025, Dechapol/Supissara kembali memetik kemenangan rubber game 21-12, 14-21, 21-7. "Ini sangatlah baik memenangkan pertandingan menghadapi mereka di final. Kami telah kalah dua kali, jadi kami ingin memenangkannya kali ini," tutur Delrue.
Sementara, laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyebut, sejarah bagi bulu tangkis Prancis tercipta di Istora datang dengan cara "agak antiklimaks". Pada match point, Puavaranukroh membiarkan kok pengembalian dari Gicquel jatuh di pinggir lapangan. Lalu, ia mengajukan challenge tanpa menyadari bahwa duo Thailand tersebut tidak lagi memiliki jatah challenge. Gicquel memeluk Delrue saat merayakan gelar juara yang menjadi pencapaian terbesar mereka sejak berpasangan.
Delrue tampil apik di depan net dengan mencegat hampir semua pengembalian lawan, sementara Gicquel menunjukkan variasi serangan dalam menekan Dechapol/Supissara. Puavaranukroh pun memuji penampilan Gicquel/Delrue dengan menyatakan, "Kami tahu mereka memiliki strategi sendiri mengingat mereka kalah dari kami dalam dua pertemuan terakhir. Mereka bermain cepat, lebih cepat dari kami sementara kami gagal meredamnya."
Pada kesempatan tersebut Delrue melontarkan harapan, gelar juara yang mereka raih mampu mendongkrak minat masyarakat di negeri asalnya terhadap olahraga bulu tangkis. "Kami sangat senang bisa membuat bulu tangkis sedikit lebih populer dengan kemenangan ini," katanya.
"Saya berharap peran media terhadap bulu tangkis begitu juga pemain yang datang untuk bermain. Saya ingin menjadi yang pertama memenangkan turnamen besar, dan itu sudah cukup," demikian Delrue.


