Artinya, jalan mewujudkan ambisi untuk menang di kandang sendiri hampir jadi kenyataan.
Ganda campuran Malaysia Peng Soon Chan/Liu Ying Goh dibekuk dalam dua set langsung, 21-15, 21-16. Di semifinal, Towi/Liliyana akan berhadapan dengan pemenang antara Muhammad Rijal/Debby Susanto dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
"Kita main menyerang, Malaysia juga bagus pertahanannya. Tapi, mereka keliatan grogi karena penonton dan ketinggalan poin jauh," ucap Lilyana yang akrab disapa Butet itu.
Bermain di kandang sendiri buat ambisi juara kian meledak dalam diri Towi/Lilya. Terlebih, sejak keduanya dipasangkan, baru sekali Towi/Liliyana mencicipi podium juara. Itupun pada 2010, saat namanya masih Indonesia Open Grand Prix Gold, belum Djarum Indonesia Open Super Series Premier.
"Mudah-mudahan bisa ketemu teman sendiri. Paling tidak ada yang mewakili di final. Apapun hasilnya, siapapun lawannya kami siap. Apalagi tuan rumah, motivasi dari suporter dukungan keluarga semua ada," sambung Liliyana.
Peluang itu terbuka lebar, mengingat prestasi Towi/Liliy kian bersinar empat tahun belakangan. Pada 2013, Towi/Liliy sudah mengumpulkan dua gelar, yakni di India Open Super Series dan All England Super Series Premier.
"Yang penting kasih gelar untuk Indonesia," tutupnya.
Selain itu, juara bertahan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam mundur dari turnamen lantaran cedera yang dialami Saralee. Akankan ambisi itu terwujud?
Menang Lagi, Owi/Butet ke Semifinal
Menang lagi, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pastikan tempat di semifinal Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2013.
Previous
Face Painting Warnai DIOSSP 2013
Next
Teriakkan INDONESIA dan Bawa Pulang Merchandise GRATIS



