Salah satunya adalah pertandingan antara ganda campuran Indonesia, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Mewakili nama Indonesia, keduanya disambut meriah saat memasuki lapangan hijau.
Permainan tetaplah permainan. Siapa yang kuat dan strategi matang, kekompakan tim, dialah pemenangnya. Tontowi yang akrab disapa Owi mulus melaju ke babak perempat final bersama rekannya Liliyana Natsir yang akrab disapa Butet.
Skor akhir 21-12 12-21 11-21 menutup pertandingan antara dua sahabat itu. Owi mengaku, bukan jalan yang mulus untuk memenangkan pertandingan sore ini. “Set pertama kami mungkin tertekan. Set kedua, kami berhasil membalikkan keadaan dan bisa enjoy. Set ketiga, kami bisa main dengan pola kami dan memenangkannya,” ujar Owi saat pers conference usai pertandingan.
Meski melawan sahabat sendiri, ia tidak merasa bersalah. Sebab permainan tetaplah permainan. “Ini kan permainan. Indonesia juga mengutus beberapa pasangan ganda juga kan untuk turnamen ini. Jadi biasa saja,” jelasnya.
Menilai dua permainan terakhir, Owi yang datang sendiri saat pers conference karena Butet sedang menjalani tes dopping itu mengatakan memang permainannya belum OK. “Permainan kami memang belum enak. Kami masih beradaptasi dengan lapangan karena kemarin kita absen main. Dan angin di lapangan cukup mengganggu. Tahun lalu tidak sebesar ini anginnya,” ujar Owi menilai permainannya di DIOSSP 2013.
Untuk menghadapi Peng Soon Chan/Liu Ying Goh esok, mereka akan mengantisipasi rally-rally yang diciptakan pasangan asal Malaysia itu. “Kami akan mengeluarkan kemampuan terbaik kami untuk besok. Belajar dari tahun lalu, kami Pede (percaya diri-red) untuk tahun ini bisa jadi juara,” pungkasnya.
