Hampir semua gelar di ajang bulutangkis paling bergengsi dunia pernah diraih Taufik. Mulai dari SEA Games, Asian Games, World Champion, Indonesia Open sampai Olimpiade. Hanya gelar All England yang belum pernah diraihnya.

Atas sederetan prestasi itu, wajar jika Taufik jadi motifasi pebulutangkis muda untuk bisa menjadi sepertinya. Sampai gelaran Djarum Indonesia Open di 2013, Saina sudah mengantongi tiga juara, yakni pada 2009, 2010, 2011.

Sementara Taufik, sudah enam kali juara di Indonesia Open, yakni 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006. Tak mudah untuk mencapai prestasi tersebut. Dengan keuletan, kegigihan dan komitmen yang kuat dalam dirinya, Taufik mampu memejang dirinya sebagai ikon besar bulutangkis dunia bersama Lee Chong Wei, Peter Gade dan Lin Dan.

Melihat prestasi itu, Saina pun tertarik untuk mengikuti jejak Taufik. "Tak mudah untuk meraih enam kali juara di Indonesia Open. Tapi, Taufik bisa. Ia adalah seorang pebulutangkis besar. Pemain yang terbaik yang pernah ada. Saya mau menjadi seperti ia, meski itu tak mudah," ungkap Saina usai memenangkan laganya bersama Sayaka Takahashi di Djarum Indonesia Open 2013, Kamis (13/6) malam.

Buat Saina, gaya permainan pebulutangkis asal Bandung itu luar biasa. Pertandingan yang sulit bisa terlihat mudah jika dimainkan Taufik.

Jangan salah, masih menurut Saina, Taufik adalah sosok pebulutangkis tang tampan. Hmm, wajar jika penggemarnya kebanyakan wanita. Dan Saina jadi salah satunya.

"Ya, ia tampan. Saya menyukainya, tapi hanya sebatas ia adalah seorang pemain bulutangkis saja," canda Saina menjelaskan.