Alamsyah sedang on fire, sementara Tago tidak dalam performa terbaiknya. Padahal rencananya, Tago ingin menaikan peringkatnya di BWF sepulang membawa juara dari Indonesia.
"Jempol kaki saya cedera. Kaki saya juga agak sakit. Dukungan dari penonton Indonesia membuat saya tertekan. Saya sudah berusaha tapi susah, justru permainan saya tidak bisa berkembang," jelas Tago.
Bermain lepas menjadi kunci kemenangan Alamsyah. Dukungan dari penonton di Istora Senayan pun membuat dirinya merasa tidak lelah saat bermain.
"Alamsyah bukan tipe pemain menyerang. Andalannya tadi ada di netting dan permainan depan lebih dimaksimalkan," terang pelatihnya, Mulyo.
Menurut Alamsyah, menghadapi Tago ia harus bermain lebih cepat dan berani. Ia pun menyebut dirinya bukan tipe pemain yang bisa mematikan bola dengan cepat. Karena itu, dibutuhkan fisik yang cukup bagus untuk mampu melakoni permainan tadi.
"Tago terlalu pelan mainnya. Walaupun mengajak rally, saya lebih sering main rally menurun lalu saya cepatkan temponya. Kalau dapat bola enak baru saya smash," jelas Alamsyah.
Sebelumnya, sudah dua kali Alamsyah bertemu dengan Tago, yakni di Jepang Open 2008 dan Macau Open 2011. Dari kedua pertemuan itu, Alamsyah kalah.
"Saya lebih percaya diri ketemu Tago. Nothing to lose saja, karena saya tahu Tago di atas saya. Karena banyk penonton yang kasih semangat, saya jadi tak berasa capek," ucap Alamsyah yang merupakan Rajanya tunggal putra di Sirkuit Nasional itu.
Tago Takluk Di Tangan Alamsyah
Kejutan! Perjuangan Kenichi Tago kandas di Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2013. Dialah Alamsyah Yunus yang mengalahkan Tago dengan skor akhir 24-22, 16-21, 21-17.
Previous
Angga/Rian Kandas di Ronde 1
Next
Keluarkan Tenaga Terakhir, Sony Bungkam Chen Yuekun



