6 Tunggal Putra yang Diprediksi Mampu Merusak Dominasi Papan Atas

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie saat mendapatkan arahan dari pelatih. (Foto: PP PBSI)
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie saat mendapatkan arahan dari pelatih. (Foto: PP PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) melansir enam pemain yang diprediksi mampu merusak dominasi tunggal putra papan atas di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Seperti diketahui, Kento Momota (Jepang), Viktor Axelsen (Denmark), Anders Antonsen (Denmark) dan juara bertahan, Chen Long (Tiongkok) disebut-sebut bakal menjadi kandidat terkuat peraih medali pada Olimpiade nanti. Sementara Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) dan Shi Yu Qi (Tiongkok) juga bisa jadi calon kuat berikutnya.

Meski begitu, ancaman lainnya bakal datang dari enam kuda hitam versi BWF. Di antaranya datang dari peraih medali emas Asian Games 2018 asal Indonesia dan juara All England 2021 BWF World Tour Super 1000 dari Malaysia. Berikut enam pemain yang dinobatkan sebagai kuda hitam versi BWF.

 

  • Lee Zii Jia (Malaysia – Ranking 9 Race to Tokyo)

Pada final sekaligus gelar bergengsi pertamanya, All England 2021 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu, Lee Zii Jia berhasil membuktikan bahwa dia layak ditakuti dan diperhitungkan para pesaingnya. Tunggal putra nomor delapan dunia itu memiliki kemampuan yang tidak kalah bagus dengan para pemain papan atas. Pada Olimpiade Tokyo 2020 nanti, Zii Jia akan tampil lebih nyaman karena tidak memikul beban terlalu berat. Jadi, bisa jadi dia bermain lebih nothing to lose dan merusak dominasi Momota, Axelsen, Antonsen dan lainnya.

 

  • Chou Tien Chen (Taiwan – Ranking 2 Race to Tokyo)

Pebulutangkis tunggal putra nomor empat dunia itu mungkin tak dilihat sebagai pesaing di garis depan bagi Momota, Axelsen dan Chen Long. Sebab, Tien Chen memiliki rekor yang kurang bagus setiap kali bentrok dengan ketiga pemain tersebut. Dengan Momota dia baru menang dua kali dan kalah 11 kali. Sementara dengan Axelsen, Tien Chen juga baru mencuri dua kemenangan dari total 15 kali pertemuan. Sedangkan dengan Chen Long, Tien Chen tercatat belum pernah sekali pun menang dari sembilan kali pertemuan.

Tapi terlepas dari itu semua, tidak ada yang meragukan kemampuan Tien Chen. Dia boleh dibilang sebagai salah satu pemain yang paling fit, paling konsisten dan memiliki pengalaman yang luar biasa. Untuk itu, dia akan siap memanfaatkan kesempatannya dan kelebihannya itu di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.

 

  • Jonatan Christie (Indonesia – Ranking 7 Race to Tokyo)

Emas Asian Games 2018 menunjukkan bahwa Jonatan Christie mampu memenangkan gelar besar. Tapi, tunggal putra nomor tujuh dunia itu belum banyak mengubah performanya seperti yang diharapkan. Jonatan memang mampu mengoleksi pencapaian yang tergolong sukses pada musim kompetisi 2019 lalu. Di mana dia berhasil menjuarai Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300 dan mencapai final di ajang Japan Open 2019 BWF World Tour Super 750 serta France Open 2019 BWF World Tour Super 750. Jadi, Jonatan mungkin bisa melakukan langkah istimewa di Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Bahkan tidak menutup kemungkinan penampilan apiknya di Asian Games 2018 lalu bisa terulang kembali.

 

  • Ng Ka Long Angus (Hong Kong – Ranking 8 Race to Tokyo)

Pemain nomor sembilan dunia itu mengawali musim kompetisi 2021 dengan baik. Dia bahkan berhasil melangkah hingga ke partai final Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Pada tahun lalu, dia tercatat sukses membawa pulang gelar juara di ajang Thailand Masters 2020 BWF World Tour Super 300. Angus mungkin bukan pemain tunggal putra yang paling banyak dibicarakan, sebagian karena sifatnya yang bersuara lembut dan tidak menonjolkan diri, tetapi dia dapat menimbulkan beberapa masalah bagi nama-nama besar, mungkin saja pada Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

 

  • Wang Tzu Wei (Taiwan – Ranking 10 Race to Tokyo)

Peringkat dunia Wang Tzu Wei terus merangkak naik dalam beberapa musim terakhir. Tapi sejauh ini, pebulutangkis tunggal putra nomor 10 dunia itu belum berhasil meraih gelar besar. Meski begitu, Tzu Wei adalah pekerja keras. Dia bisa saja membuat beberapa riak di Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Sebab, pada BWF World Tour Finals 2020 di Bangkok, Thailand, Januari lalu, dia berhasil membuktikan kualitasnya dengan mengalahkan Ng Ka Long Angus, Kidambi Srikanth serta Anders Antonsen di babak penyisihan grup. Tapi sayangnya, Tzu Wei harus menelan kekalahan dari Antonsen di babak semifinal. Meski begitu dia berhasil membuktikan jika dirinya pantas berada di level tersebut.

 

  • Sai Praneeth (India – Ranking 13 Race to Tokyo)

Kejuaraan Dunia 2019 diharapkan bisa menjadi momen kebangkitannya saat dia meraih medali perunggu. Sejak itu, bagaimanapun, dia hanya memiliki hasil yang lumayan. Namun, dengan waktu yang harus dia persiapkan jelang Olimpiade Tokyo 2020 dan kesempatan untuk berada di puncak kebugaran dengan keterampilannya yang tidak diragukan, Praneeth bisa saja memberikan beberapa kejutan.