Jojo, sapaannya, memastikan terjadinya final tunggal putra sesama pemain "Merah Putih", setelah di babak empat besar ia berhasil menundukkan Lakshya Sen asal India melalui rubber game 21-12, 10-21, 21-15 pada Sabtu (15/3).
"Puji Tuhan, semua ini berkat kemurahan dan kebaikan Tuhan kepada saya, Ginting, tim tunggal putra, dan tim Indonesia juga," ucap pemain asal klub PB Tangkas ini melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Minggu (17/3) dini hari WIB.
"Mungkin, tidak ada yang mengira dengan beberapa hasil turnamen belakangan yang naik-turun. Tapi kita selalu berusaha semaksimal mungkin, kekurangan apa kita perbaiki, kita bangun chemistry, dan kita coba lebih solid," Jojo, mengungkapkan.
Setelah mengunci kemenangan gim pembuka, Jojo mengaku kurang sigap dalam mengantisipasi permainan cepat yang digencarkan Lakshya. Walhasil, Jojo tertinggal jauh dalam perolehan poin dan Lakhsya pun memaksa Jojo bermain tiga gim. "Saya tidak mau memaksa habis-habisan dan langsung mempersiapkan diri untuk gim ketiga," tutur Jojo.
"Di gim penentuan saya sudah tahan-tahan saja dengan reli, tidak mau terpancing bermain cepat. Juga bagaimana merapatkan pertahanan," tambah atlet yang pada tahun lalu meraih tiga gelar juara tur dunia.
"Saya berjuang saja karena hasil Tuhan sudah menentukan jadi yang saya pikirkan hanya melakukan yang terbaik," katanya.
Dengan hasil ini, Jojo mencatatkan kemenangannya yang ketiga atas Lakshya dalam empat pertemuan terakhir.