All England 2025 - Para Juara Bertahan Bertumbangan

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Humas PP PBSI)
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Selain Jonatan Christie, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga gagal mempertahankan gelar juara turnamen bulu tangkis All England. Di babak 16 besar All England 2025, Kamis (13/3), Jonatan kalah dari Lakshya Sen asal India. Sementara, Fajar/Rian gagal menghentikan laju Kang Min Hyuk/Ki Dong Ju (Korea Selatan). Kekalahan di sektor ganda putra ini membuyarkan harapan "hat-trick" atau tiga gelar juara dalam tiga tahun secara berturut-turut.

Pada petandingan yang berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, unggulan keempat Fajar/Rian kalah tiga gim 18-21, 27-25, 21-23. "Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung, kami mohon maaf hasilnya tidak berhasil ke babak selanjutnya," ujar Fajar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

Secara umum Fajar menilai, Kang/Ki bermain sangat baik dan bermodalkan kepercayaan diri yang tinggi dalam pertarungan berdurasi 80 menit ini. Duo "negeri ginseng" itu berkali-kali berhasil mengembalikan bola tanggung dari Fajar/Rian. "Di sisi lain, justru saya servis error tiga kali di poin kritis. Harga yang sangat mahal yang harus diterima," katanya.

"Ke depan saya harus perbaiki hal tersebut dan harus meningkatkan percaya diri di saat genting tadi," Fajar, menambahkan.

Sementara, Rian menyatakan kekecewaannya atas kekalahan di babak kedua turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh keduanya untuk merebut kemenangan dari Kang/Ki telah diupayakan. Akan tetapi, hasil akhir berkata lain. "Pastiya kecewa tapi namanya pertandingan, ada menang dan ada kalah, apapun hasilnya kami tetap bersyukur. Kami sudah berusaha maksimal tapi memang belum rezeki," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Fajar menyampaikan harapannya agar tongkat estafet gelar juara All England di nomor ganda putra dapat dilanjutkan oleh Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. Kedua pasangan menjadi harapan terakhir bagi Indonesia pada turnamen paling bergengsi di dunia tersebut. "Semoga Bagas/Leo dan Sabar/Reza bisa tampil maksimal, bisa menang. Ini kesempatan mereka untuk step up," pungkasnya.