(Asian Games 2018) Kasih Tak Sampai

Tim putra Indonesia raih Perak.
Tim putra Indonesia raih Perak. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Harapan dan ambisi tim putra Indonesia untuk mengulang kejayaan 20 tahun silam dengan menyabet medali emas di ajang Asian Games 2018 ini harus pupus setelah kandas dari Tiongkok dengan skor 1-3 lewat laga yang berlangsung dramatis di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8). Meski demikian, patriot Indonesia kalah dengan terhormat.

Satu-satunya poin yang berhasil diraih Indonesia disumbangkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. The Minions menang mudah atas ganda pertama China, Li Junhui/Liu Yuchen dengan skor 21-17 dan 21-18. Sedangkan tiga wakil Merah-Putih lainnya harus rela menelan kekalahan.

Kegagahan Anthony Sinisuka Ginting di partai pembuka terpaksa harus dibalut dengan kekecewaan mendalam. Ginting harus menyudahi pertandingan lantaran mengalami cidera pada kaki kirinya saat berhadapan dengan pebulutangkis peringkat dua dunia milik Tiongkok, Shi Yuqi. Pun demikian dengan Jonatan Christie yang harus mengakui keunggulan Chen Long.

Indonesia terpaksa menunda penantian berharganya setelah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyerah ditangan Liu Cheng/Zhang Nan lewat rubber game. Dengan demikian, Kevin Sanjaya cs harus puas finis diurutan kedua dengan raihan medali perak Asian Games 2018. Hasil ini sama dengan pencapaian 16 tahun silam di Asian Games Busan 2002.

Meski demikian, pasukan Merah-Putih sudah memberikan yang terbaik dan tampil habis-habisan di depan seluruh masyarakat Indonesia. Dan hasil ini wajib diapresiasi.

“Hari ini saya sudah menampilkan yang terbaik, dan saya meminta maaf belum bisa meyumbang poin kemenangan di pertandingan final kali ini. Chen Long memang mempunyai lebih banyak pengalaman, dan lebih tahu harus berbuat apa ketika saya menerapkan strategi di pertandingan tadi,” ungkap Jonatan Christie sebagaimana dikutip pbdjarum.org.

Hal senada juga diungkapkan pemain ganda kedua Indonesia, Fajar Alfian. Ia mengaku bila penampilannya pada partai keempat, belum bisa memberikan hadiah manis untuk Tuan Rumah.

“Di final ini, saya terlalu terburu-buru dan beberapa kali melakukan kesalahan sendiri yang tentunya cukup merugikan. Saya minta maaf untuk seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan hasil terbaik,” kata Fajar.

Indonesia kali terakhir merebut medali emas bulutangkis beregu putra di ajang Asian Games terjadi pada tahun 1998 silam, tepatnya di Bangkok. Saat itu, Tim Merah-Putih berhasil mengalahkan pasukan Negeri Tirai Bambu di partai final. Terima kasih Indonesia, kalian telah memberikan perjuangan yang terbaik untuk negeri ini!