Australia Open Super Series 2014, Ajang Bangkitnya Pemain Yang Sempat Terpuruk

Lin Dan, Simon Santoso
Internasional ‐ Created by RpN

Kejuaraan Australia Open Super Series 2014 di tandai dengan kebangkitan pemain-pemain yang sempat terpuruk. Di nomor tunggal putra, munculnya nama Simon Santoso ke partai puncak, menandakan kebangkitannya dari keterpurukan prestasi yang sempat menggerogotinya. Simon sempat dilengserkan dari Pelatnas karena prestasinya yang kian melorot.

Kebangkitannya di beberapa turnamen belakangan ini semakin menancapkan kukunya pada peta bulutangkis dunia. Di tambah pada kejuaraan Singapore Open Super Series 2014 lalu, ia mampu menenggelamkan nama besar Lee Chong Wei di partai puncak.

Hadirnya lengenda hidup asal China, Lin Dan semakin menyemarakkan dunia bulutangkis. Ia yang sempat mundur dari hingar bingar gemerlapnya bulutangkis dunia dan terpuruk secara peringkat mendadak muncul di tengah kegalauan bulutangkis China.

Bulutangkis China terpaksa memanggil namanya kembali untuk memperkuat barisan kekuatan China. Semula Chen Long dan kawan-kawan diharapkan bisa meneruskan tongkat estafet kejayaan China. Namun Generasi Chen Long seakan tenggelam di tengah merajanya sang Datuk Lee Chong Wei dari Malaysia. Tak hanya itu, pemain-pemain penerus China pun sering kewalahan menahan gempuran pemain dari belahan Eropa. 

Kepaiawain Lin Dan dalam mengolah shutlecock seakan tak luntur. Ia masih sama seperti saat ia bermain pada masa kejayaannya. Kecepatan, keakuratan dan kematangan pukulannya masih terlihat sepanjang kejuaraan Australia Open Super Series 2014. Smash keras yang menjadi andalannya berseliweran di tengah-tengah karpet hijau dan mengundang decak kagum penonton. Di babak final, iapun memperlihatkan kematangan mentalnya sebagai seorang juara saat menghadapi Simon Santoso. 

Pemegang gelar terlengkap sepanjang sejarah dunia bulutangkis ini semakin membuat musuh utamanya Lee Chong Wei ketar ketir. Lee Chong Wei yang selalu kalah dalam turnamen penting seolah masih terlelap dalam mimpi buruknya jika bertemu dengan sang “Super Dan”. Sang Datuk yang belum pernah menyentuh gelar juara pada kejuaraan dunia atau Olimpiade menganggap kehadiran Lin Dan sebagai ancaman yang paling serius. Lin Dan lah yang selalu menghalangi dalam usahanya meraih gelar Olimpiade dan Kejuaraan dunia.  

Bukanlah seorang Lin Dan jika tak mampu menjawab tantangan. Ia yang hadir di Australia sebagai pemain berperingkat ke-22 dan akan melesat naik sebagai buah hasil prestasinya menjadi juara.

sumber : pbdjarum.org