"Hal positif dari penampilan kami di final, kami tetap bisa merasa bangga. Dengan umur segini kami masih bisa naik ke podium walaupun sebagai runner-up. Tetap harus mengucap syukur Alhamdulillah," kata Ahsan, dikutip dari Antara.
Ahsan/Hendra mengakui, performa lawan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi mereka yang sudah menginjak usia akhir 30-an tahun. "Mengucap syukur Alhamdulillah sudah bisa berada di final walaupun hasilnya kalah. Untuk permainan tadi kami memang kalah segalanya. Terutama kami kalah di tenaga. Kalah juga di kecepatan," kata Ahsan.
"Harus diakui lawan lebih unggul di speed and power. Mereka kini juga lebih safe mainnya," ujarnya.
Dengan hasil ini, maka Indonesia membawa pulang satu gelar juara dan dua gelar runner-up Australian Open 2024.
Ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi meraih gelar juara setelah memenangkan laga rubber game atas wakil Malaysia, Lai Pei Jing/Lim Chiew Sien, di partai puncak dengan skor 12-21, 21-7, 21-13.
Ini merupakan gelar BWF World Tour sekaligus gelar juara turnamen BWF Super 500 pertama bagi Ana/Tiwi sejauh ini.
Sementara, tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo membawa pulang gelar runner-up setelah kalah dari unggulan kedua asal Jepang Aya Ohori melalui rubber game ketat 21-17, 19-21, 16-21 di final.
Bagi Ester, hal ini adalah pencapaian tertingginya sejauh ini dengan berhasil masuk ke final turnamen BWF World Tour Super 500 untuk kali pertama, setelah membantu skuad putri Indonesia melenggang ke final Piala Uber 2024 di Chengdu, China.