"Sebagai satu-satunya wakil Indonesia di semifinal, saya hanya mencoba mengurangi pikiran-pikiran seperti itu. Bohong, lah, kalau saya tidak terbebani. Namun, saya hanya berusaha mengurangi hal itu sehingga tidak mengganggu penampilan," tanggap Jonatan kepada tim Humas dan Media PP PBSI, mengenai partai semifinal BAC 2024 yang baru saja dilaluinya.
Dalam perjalanan menuju final, Jonatan menang atas pebulu tangkis Filipina yang mengawali BAC 2024 melalui babak kualifikasi Jewel Angelo Albo, Lee Cheuk Yiu (Hong Kong), dan unggulan kedelapan Lee Zii Jia (Malaysia). Pebulu tangkis yang biasa disapa Jojo itu tak kehilangan satu gim pun sebelum mencapai semifinal.
Sementara di final pada Minggu (14/4), Jojo bertemu tunggal putra tuan rumah lainnya, Li Shi Feng. "Pastinya berharap yang terbaik tampil di final. Apa pun hasilnya saya sudah melakukan semaksimal yang bisa saya lakukan," katanya.
"Dan mohon doa dan dukungan dari teman-teman, dari masyarakat Indonesia, para suporter pecinta bulu tangkis Indonesia. Semoga besok bisa menghasilkan yang terbaik," Jojo, menambahkan.
Pencapaian Jojo menembus partai puncak BAC 2024 sekaligus melengkapi tradisi "hat-trick" yang pernah diciptakan oleh para pebulu tangkis tunggal putra "Merah Putih". Kali pertama "hat-trick" bermula pada 1996-1998 dari pencapaian Jeffer Rosobin, Hendrawan, dan Marleve Mainaky. Hanya Jeffers yang berhasil keluar sebagai juara pada periode ini.
Pada 2002 hingga 2004, nomor tunggal putra pada BAC dikuasai oleh dua tunggal putra kawakan Indonesia, yaitu Sony Dwi Kuncoro dan Taufik Hidayat. Sony berhasil mengalahkan Taufik pada dua pertemuan pertama. Taufik akhirnya naik ke podium teratas setelah menundukkan Sony pada 2004.
Namun, Sony kembali berhasil menjuarai BAC 2005 setelah mengalahkan wakil Malaysia, Kuan Beng Hong.
Indonesia kembali meloloskan tunggal putra ke final BAC pada 2022, yang mempertemukan Lee Zii Jia (Malaysia) dengan Jonatan Christie. Setahun berikutnya, Anthony Sinisuka Ginting mengakhiri kemarau gelar juara tunggal putra BAC berkat kemenangan atas Loh Kean Yew (Singapura). Pada tahun ini, Jojo melengkapi tradisi "hat-trick" yang acap dilakukan oleh para tunggal putra "Merah Putih".