"Menyoroti tadi di akhir gim kedua, sudah unggul 19-15 jadi terkejar 19-19, masih ada yang harus diperbaiki. Saya harus lebih tenang lagi, lebih kontrol dirinya untuk fokus akan main apa, kalau ada perubahan harus cepat diambil keputusannya," papar Jojo, sapaannya, kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Hal-hal kecil tapi dampaknya cukup besar," tambah pemain peringkat ke-4 dunia ini.
Namun, menurut Jojo, secara keseluruhan performanya di pertandingan kedua pada BAC 2025 sudah jauh lebih baik, ketimbang saat berhadapan dengan Koki Watanabe di babak pertama. Jojo harus berjuang tiga gim melawan wakil Jepang tersebut yang berakhir dengan skor 16-21, 21-12, 21-18. "Tapi secara keseluruhan hari ini permainan bisa dibilang sudah jauh lebih baik, sudah bisa menggunakan pukulan yang lebih bervariasi. Lebih enak juga feeling-nya," jelasnya.
Di perempat final, Jumat (10/4), Jojo bertemu dengan Lu Guang Zu. Ia mengaku beruntung setelah mendapatkan waktu yang cukup untuk pemulihan, jelang pertandingan melawan wakil tuan rumah tersebut. "Kemarin setelah main sore dan rubber game lumayan panjang, hari ini main lebih siang jadi masa pemulihannya cukup singkat," katanya.
"Saya biasanya melakukan banyak teknik recovery untuk mempercepat pemulihan, selain makan dan istirahat, saya ada mandi kontras, air panas dan air dingin, banyak stretching juga. Ini sangat penting bagi saya," demikian Jojo.


