BAM Tanggapi Percakapan Lee Zii Jia dan Viktor Axelsen

Lee Zii Jia (Malaysia) mengembalikan shuttlecock.
Lee Zii Jia (Malaysia) mengembalikan shuttlecock.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Beberapa hari lalu, pebulutangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya sempat berkomunikasi dengan Viktor Axelsen terkait kondisi pandemi virus korona di Denmark jelang putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 yang akhirnya diundur hingga 2021 mendatang. Atas hal itu, Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) lantas menanggapi percakapan yang nyaris menjadi kontroversi tersebut.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya terkait pernyataan Zii Jia yang mengaku telah berkomunikasi dengan Axelsen dan mengabarkan bahwa sebagai tuan rumah, Denmark belum memiliki situasi yang baik terkait penanganan pandemi virus korona, ternyata membuat tunggal putra ranking empat dunia itu berada dalam tekanan. Sebab, beberapa media melaporkan bahwa Axelsen berusaha memengaruhi pemain lain untuk menarik diri dari Piala Thomas dan Uber 2020, yang faktanya tentu tidak begitu.

Lee Zii Jia kemudian berusaha memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa kalimat percakapannya bersama Axelsen itu tidak ada kaitannya dengan perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020, melainkan hanya untuk memberi tahu kabar masing-masing. Dia juga mengatakan bila keputusan menarik dari turnamen bukan datang dari pemain tapi merupakan wewenang asosiasi.

“Penundaan Final Piala Thomas dan Uber 2020 adalah situasi makro. Keputusan melewatkan turnamen dibuat oleh masing-masing negara dan asosiasi bulutangkis mereka, bukan karena satu atau dua pemain,” kata Direktur Kepelatihan BAM, Wong Choong Hann sebagaimana dilansir BolaSport.com dari media Malaysia, New Straits Times.

Sementara itu, Viktor Axelsen juga telah membatah dengan tegas bila dirinya tidak pernah mengatakan bahwa situasi penanganan virus korona di negaranya tidak baik.

“Ini tidak benar. Saya percaya diri bahwa Federasi Bulutangkis Denmark (DBF) sudah melakukan segalanya untuk bisa memastikan semua orang merasa aman dan baik-baik saja untuk menggelar turnamen di sini (Denmark). Mungkin lain kali, media harus memastikan kepada saya terlebih dahulu,” tegas Viktor Axelsen.