Bungkus Satu Gelar, Rionny: Secara Menyeluruh Sudah Cukup Baik

Selebrasi ganda putra Indonesia, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Selebrasi ganda putra Indonesia, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim bulutangkis Indonesia harus puas menutup Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 hanya dengan satu gelar juara, melalui ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Skuat Merah Putih sejatinya punya peluang untuk menyegel dua titel kalau saja ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menang di partai final. Meski begitu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengaku cukup puas atas pencapaian ini.

“Secara menyeluruh, hasil dari Yonex Thailand Open cukup baik, kami berhasil dapat satu gelar, satu runner up dan dua semifinalis. Apalagi ini turnamen pertama setelah 10 bulan tidak bertanding (akibat pandemi virus korona),” kata Riony Mainaky dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

Selain Greysia/Apriyani dan Praveen/Melati yang lolos ke partai puncak, Indonesia juga meloloskan dua wakilnya di babak semifinal lewat tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan muda Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando.

“Di ganda campuran, Praveen/Melati memang seharusnya bisa menang tapi mungkin adaptasi dengan lapangan pertandingan belum maksimal. Di tunggal putra, Ginting sudah bermain bagus tapi memang belum beruntung,” lanjutnya.

Di sisi lain, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) benar-benar serius dalam memastikan seri Asia 2020 ini berlangsung aman. Tentunya dengan sejumlah penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Meski sudah berada di Bangkok lebih dari dua pekan, namun tetap saja, beradaptasi dengan kondisi seperti ini tidaklah mudah bagi para pemain.

“Tidak mudah (untuk) anak-anak menjalani turnamen di masa pandemi ini. Protokol kesehatan yang ketat membuat mereka canggung walau tidak sampai stress. Kasus positif Covid-19 di tengah turnamen kemarin membuat peraturan berubah lagi, kami jadi tidak boleh keluar walau karantina sudah 14 hari. Tapi beruntungnya sejak awal, di pelatnas PBSI sudah memberlakukan karantina sehingga anak-anak sudah terbiasa,” tuturnya.

“Hari ini kami melaksanakan swab test lagi lalu kembali berlatih untuk turnamen berikutnya. Kondisi anak-anak sementara ini oke dan sehat. Memang kondisi fisik beberapa pemain yang main di semifinal dan final agak kelelahan tapi kami tim pelatih dan ofisial terus menjaga kondisinya,” tambahnya.

Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 akan dimulai besok (19/1) hingga 24 Januari mendatang. Tim bulutangkis Indonesia kembali lakukan pesiapan untuk dapatkan hasil yang maksimal.

“Persiapannya yang terpenting adalah mengembalikan dulu kebugaran, menjaga asupan gizi agar mereka tetap sehat dan tidak stress. Setelah itu saya berharap semuanya bisa tampil lebih maksimal dari minggu lalu. Yang sudah bagus dipertahankan, yang belum semoga bisa lebih baik. Target ya sebisa mungkin tambah satu gelar lagi,” tandasnya.