"Mereka pasangan yang sangat bagus, permainannya sangat ulet dan cerdik juga," tanggap Fikri melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Tadi kami memang di gim pertama sempat memimpin hanya di akhir-akhir kalah fokusnya dan kalah cepat jadi posisi terbalik dan mereka jadi lebih berkembang lagi, jadi lebih yakin lagi. Nah dari situ, jadi titik awal mereka bangkit," paparnya.
Fajar/Fikri mengawali BWF WTF 2025 pada Rabu (17/12) dengan kekalahan. Mereka gagal menghentikan perlawanan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dalam tiga gim yang berakhir dengan skor 24-22, 16-21, 19-21.
Pada laga kedua fase penyisihan grup, pasangan peringkat ke-8 dunia itu kembali mengalami kekalahan, kali ini dari pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Fikri mengakui penampilannya belum berada di level terbaik dan cenderung menurun dibandingkan performa sebelumnya. Setelah berjuang selama satu jam, Fajar/Fikri kalah 11-21, 21-16, 11-21.
Dalam evaluasi performa, Fajar menilai mereka wajib meningkatkan stamina serta aspek fisik lainnya, terutama kecepatan dan kekuatan, agar mampu tampil lebih kompetitif pada turnamen-turnamen berikutnya. "Karena saya rasa di World Tour Finals ini, pasangan yang semua bagus-bagus jadi memang diperlukan konsentrasi dan semua hal yang harus kami tingkatkan lagi," pungkasnya.
Dengan hasil tersebut, Fajar/Fikri menempati posisi terakhir klasemen akhir Grup B. Sementara itu, Rankireddy/Shetty dan Liang Wei Keng/Wang Chang yang masing-masing keluar sebagai juara dan runner-up grup, melaju ke babak empat besar. Adapun, pasangan negeri jiran Aaron/Soh menempati peringkat ketiga.


