"Lawan sebenarnya dalam pertandingan ini tidak bermain begitu safe. Cuma pertahanannya begitu rapat. Sayang kami tidak bisa memanfaatkan kesempatan itu," kata Hendra.
Hendra dan Ahsan sepikiran, saat berhasil mengimbangi lawan di gim pertama, mereka menjadi kurang sabar dalam bermain. "Lawan harus diakui bermain bagus. Sementara kami sudah berusaha. Saat skor 17-17 di gim pertama, kami sedikit terpancing permainan lawan untuk mengadu. Jadi lawan malah dapat feel-nya," kata Ahsan.
"Tadi saat kedudukan 17-17 di gim pertama, kami kalah di servis pembukaannya. Servis lawan begitu tipis. Kami memaksakan pengembalian dengan bola setengah dan beberapa kali malah kena blok lawan," Hendra, menambahkan.
Lebih lanjut, ganda putra peringkat sembilan dunia itu mengatakan pertandingan di gim kedua juga kurang lebih berlangsung sama dengan gim pertama. Namun, Hendra/Ahsan mengakui bahwa Liang/Wang yang merupakan unggulan kedua itu mampu bermain lebih lepas. "Di gim kedua, polanya hampir mirip dengan gim pertama. Kami kalah cepat saja. Soal power sebenarnya kami masih bisa melayani dengan permainan membuka lebih dahulu dan penempatan bola yang akurat," jelas Hendra, sebagaimana dilaporkan Antara.
"Gim kedua kami sebenarnya terus mencoba, tetapi lawan sudah bisa bermain lebih lepas. Ini berbeda dengan di gim pertama, lawan yang masih ragu-ragu. Lawan jadi lebih enjoy dan kami sebenarnya juga sudah berusaha terus," demikian Ahsan.