China Masters 2025 - Hoki/Kobayashi Menyalip di "Tikungan Akhir", Sabar/Reza Angkat Koper Lebih Dini

Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (Humas PP PBSI)
Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Shenzhen | Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani langsung tersisih dari China Masters 2025, Selasa (16/9). Bertanding di Shenzhen Arena, Shenzhen, China, pasangan runner-up China Masters 2024 itu kalah dua gim langsung 16-21, 20-22 dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang dalam tempo 44 menit.

"Secara permainan kami dan mereka kurang lebih sama dibandingkan minggu lalu, tapi kami banyak mati sendiri dan kurang tenang di poin-poin akhir hari ini," papar Reza kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

Di awal gim pertama, Sabar/Reza langsung "tancap gas" dengan meraih tiga poin beruntun. Pertarungan berlangsung ketat dengan selisih poin yang tak pernah lebih dari empat poin, hingga akhirnya Hoki/Kobayashi berhasil membalikkan keadaan dan menutup interval gim pembuka dengan keunggulan 11-8.

Seusai jeda, pertarungan ketat kembali tersaji dengan kedua pasangan saling kejar-mengejar poin. Pasangan unggulan ketujuh itu dapat menyamakan kedudukan menjadi 16-16, tetapi beberapa kesalahan sendiri, seperti pukulan yang melebar ke luar lapangan, membuat Hoki/Kobayashi unggul dengan game point. Tanpa membuang kesempatan, pasangan "Negeri Sakura" itu menutup gim pertama dengan kemenangan 21-16 dalam waktu 17 menit.

Hampir serupa dengan gim pembuka, Sabar/Reza kembali memimpin dalam perolehan poin di awal gim kedua. Namun, di paruh pertama gim ini, Hoki/Kobayashi mengambil inisiatif dengan pola permainan menyerang dan dapat memangkas keunggulan saat interval dengan skor 7-11 untuk Sabar/Reza. 

Selepas jeda, tekanan Hoki/Kobayashi kian gencar dan berbuah manis di pengujung gim. Setelah tertinggal 16-20, Hoki/Kobayashi bangkit dengan empat poin beruntun dan memaksakan setting 20-20. Kesempatan tersebut tak mereka sia-siakan, hingga menutup gim kedua dengan kemenangan 22-20.

"Sangat disayangkan memang di gim kedua. Kami sudah game point, tapi tidak bisa menyelesaikan. Kami terlalu terburu-buru dan ada momen dimana harusnya bisa menyudahi permainan malah mati sendiri. Itu sangat merugikan dan mengubah keadaan," ujar Sabar.

"Kami harus evaluasi sisi non-teknisnya lagi, terutama ketenangan. Selain itu, fokus dan kondisi juga harus lebih diperhatikan terutama saat masuk pekan kedua turnamen seperti ini," pungkasnya.