"Di pertandingan pertama di Hong Kong Open minggu lalu, permainan dan rotasi kami masih belum baik, belum menemukan pola yang diinginkan. Saya rasa di pertandingan ini, walaupun hasilnya kalah, tapi secara rotasi sudah lebih baik," kata Lanny kepada tim Humas dan Media PP PBSI, sesudah pertandingan berdurasi 43 menit tersebut.
Di awal gim pertama hingga awal gim kedua, menurut Lanny, mereka merasa kesulitan menghadapi tekanan lawan. Namun, selepas interval gim kedua, ritme permainan mulai ditemukan setelah mengubah pola dan menurunkan tempo permainan. Strategi ini menjadi titik balik yang membuat permainan Tiwi/Lanny lebih stabil sekaligus mampu mengimbangi bahkan menekan Liu/Tan.
"Kami menerapkan banyak variasi seperti mengangkat bola atau placing, ini beberapa kali memang membuat mereka tidak nyaman dan akhirnya membuat kesalahan," jelasnya.
Sementara dalam turnamen kedua mereka bersama, kata Tiwi, mereka merasa semakin tahu dan mengerti satu sama lain. Namun, rotasi masih menjadi batu ganjalan dalam menghadapi pasangan tuan rumah tersebut. "Ke depan kami mau terus memperbaiki rotasi permainan dan sambungan pukulan-pukulannya," katanya.
"Semoga di turnamen berikutnya kami sudah bisa jauh lebih padu," demikian Tiwi.


