Enam Pasangan yang Mungkin jadi Ancaman Buat Ganda Putra Indonesia di Tokyo

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Meski ranking teratas ganda putra dunia masih dikuasai dua pasangan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan di sektor tersebut sangatlah ketat dan merata. Jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang rencananya dihelat pada Juli hingga Agustus 2021 mendatang, muncul beberapa pasang ganda putra yang dianggap bisa jadi batu sandungan buat Kevin/Marcus maupun Hendra/Ahsan.

Menyusul dibatalkannya dua turnamen kualifikasi terakhir sebelum Olimpiade, yaitu Malaysia Open 2021 BWF World Tour Super 750 dan Singapore Open 2021 BWF World Tour Super 500, terbukti sedikit membawa kerugian untuk persiapan The Minions sebelum ke Tokyo. Apalagi, Kevin/Marcus belum lagi mencicipi kompetisi internasional secara utuh sejak Maret 2020 lalu.

Tapi mengingat pencapaian luar biasa yang sukses diraih Kevin/Marcus dalam beberapa tahun terakhir, The Minions tetap diharapkan untuk menjadi yang teratas di podium Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Walau pun dalam persaingan di papan atas mereka akan bersaing dengan beberapa pasangan hebat seperti Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), Li Jun Hui/Liu Yu Chen (Tiongkok), Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) dan tentunya rekan senegara mereka, Hendra/Ahsan.

Namun, persaingan di sektor ganda putra pada Olimpiade Tokyo 2020 nanti juga diprediksi akan diwarnai dengan hadirnya sejumlah pasangan kuda hitam yang bisa saja menjadi batu sandungan buat Kevin/Marcus maupun pemain top lainnya.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) melalui situs resminya yang membahas khusus persiapan ke Olimpiade, memuat enam pasangan kuda hitam yang diprediksi akan membuat kejutan di Olimpiade Tokyo 2020.

 

  • Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India)

Saat di lapangan, pasangan India ini dapat memperlihatkan kecepatan dan kemampuan serba bisa. Shetty adalah pencegat yang brilian di depan net. Sementara Rankireddy mampu melakukan salah satu smash tersulit dalam permainan. Semifinal Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan Swiss Open 2021 BWF World Tour Super 300 tahun ini, menunjukkan bahwa mereka telah mendapatkan kembali sentuhan mereka.

Setelah berhasil mengalahkan sebagian besar dari sepuluh besar pasangan teratas dunia kecuali Kevin/Marcus dan Kamura/Sonoda, Rankireddy/Shetty optimistis bahwa mereka memiliki kesempatan untuk meraih medali di Tokyo nanti. Apalagi saat ini mereka berada di bawah kepelatihan Mathias Boe.

 

  • Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)

Setelah berhasil melangkah ke babak final All England 2019 BWF World Tour Super 1000, performa Aaron/Soh memang cenderung naik turun dan belum begitu konsisten. Tapi ketika dalam performa terbaiknya, mereka cukup menarik dengan gaya klasik yang tajam. Pada Januari lalu, Aaron/Soh memang langsung kalah di babak pertama Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Tadi pada pekan berikutnya, mereka berhasil melaju hingga partai puncak di ajang Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000.

 

  • Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark)

Pasangan Denmark ini kerap mencuri perhatian dan memperlihatkan kemampuannya dengan menjuarai beberapa turnamen besar, seperti China Open 2018 BWF World Tour Super 1000. Tapi memang, mereka belum bisa mempertahankan konsistensi. Pada seri Asia Januari 2021 lalu, Astrup/Rasmussen harus menelan dua kekalahan di babak pertama.

Tapi dua bulan setelahnya, mereka sukses menjuarai Swiss Open 2021 BWF World Tour Super 300 dan menjadi semifinalis di ajang All England 2021 BWF World Tour Super 1000. Mengingat kemampuan mereka yang tidak diragukan, mereka bisa saja melangkah jauh di Tokyo jika menyerang dengan baik.

 

  • Choi Solgyu/Seo Seung Jae (Korea)

Choi/Seo adalah salah satu pasangan yang berkembang pesat sebelum wabah virus korona mengganggu kompetisi internasional. Dalam kesempatan terbatas sejak itu, mereka telah menunjukkan soliditas yang hilang sebelumnya. Menjuarai Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500 adalah momen besar mereka.

Pada seri Asian Januari tahun ini, mereka keluar sebagai semifinalis. Kecerdasan Seo dan kemampuan untuk menemukan sudut tajam memberi mereka tingkat ketidakpastian tertentu yang mungkin cocok untuk mereka dalam situasi tekanan tinggi.

 

  • Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia)

Setelah bermain di dua Olimpiade, mereka memiliki pengalaman untuk berlaga panggung yang super besar. Bahkan mereka telah melakukannya dengan baik dalam beberapa bulan terakhir. Ivanov/Sozonov berhasil menjadi runner up di Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 dan merebut medali emas di Kejuaraan Eropa 2021. Mereka akan sangat percaya diri menatap Olimpiade Tokyo 2020 nanti.

 

  • Marcus Ellis/Chris Langridge (Inggris)

Ganda putra Inggris ini cukup mengejutkan banyak orang dengan raihan medali perunggu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu. Mereka juga merupakan salah satu dari sedikit pasangan yang mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia. Salah satu kemenangan berharga mereka dalam beberapa bulan terakhir adalah juara Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, perempat final All England 2021 BWF World Tour Super 1000 dan di semifinalis Kejuaraan Eropa 2021.