Fajar/Rian Mulai Stabil, Leo/Daniel Masih "On Track"

Fajar Alfian & Muhammad Rian Ardianto (Badminton Photo/Jnanesh Salian)
Fajar Alfian & Muhammad Rian Ardianto (Badminton Photo/Jnanesh Salian)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Dua ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, sudah berlaga dalam berbagai kejuaraan serta turnamen secara beruntun, yakni Piala Sudirman, Piala Thomas, Denmark Open, dan French Open. Banyak pelajaran yang dipetik dari rangkaian pertandingan di Eropa tersebut guna meningkatkan performa mereka di masa mendatang.

Pelatih ganda putra pelatnas PP PBSI Herry Iman Pierngadi menilai, melihat kualitas permainan Fajar/Rian dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, semakin matang. "Fajar/Rian sudah memperlihatkan kualitas mereka, banyak perkembangan cara bermain dan pola mainnya mulai stabil," ungkap Herry soal pasangan peringkat tujuh dunia ini.

Sementara ganda putra paling muda Leo/Daniel juga menunjukkan perkembangan signifikan yang sesuai harapan pelatnas PBSI. Meski langsung tersingkir di babak pertama, namun Leo/Daniel masih bisa meningkatkan kualitasnya berbekal pengalaman turnamen kelas atas yang pernah diikuti.

"Leo/Daniel masih dalam proses, walau kalah tapi mereka masih on track. Masih bisa memberikan perlawanan kepada ganda top ten," Herry, mengutip laporan Antara.

Sementara terkait Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Herry melihat stamina ganda putra peringkat satu dunia ini sudah mengalami penurunan, lantaran kejuaraan dan turnamen di Eropa yang digelar secara beruntun. Hal tersebut terlihat kala pasangan yang dijuluki "Minions" ini berlaga di partai final French Open.

Kemudian bagi peringkat dua dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Herry berpendapat, aspek stamina masih menjadi perhatian tim pelatih mengingat usia mereka yang paling senior di antara ganda putra Indonesia lainnya.

"The Daddies", yang ikut berjuang sejak Piala Sudirman, kandas di perempat final seusai dikalahkan Sung Hyun/Baekcheol. Faktor stamina juga menjadi alasan kekalahan Hendra/Ahsan di turnamen level Super 750 ini. "Ahsan/Hendra harus dijaga tenaga dan fisiknya saja. Saya lihat sudah mulai menurun," demikian Herry.