Hong Kong Open 2025 - Adaptasi Cepat Jadi Pekerjaan Rumah Jafar/Felisha

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Hong Kong | Ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu gagal meredam perlawanan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping asal China, dalam pertandingan babak 16 besar Hong Kong Open 2025, Kamis (11/9). Bertanding di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Jafar/Felisha kalah dengn skor identik 17-21, 17-21 dalam tempo 38 menit.

Jafar/Felisha langsung tampil menekan sejak awal gim pertama dengan memimpin 4-0. Namun, Feng/Huang mampu membalas dan menyamakan kedudukan 4-4. Persaingan ketat berlangsung sepanjang paruh pertama gim ini, dengan selisih skor tak pernah lebih dari satu poin, hingga Feng/Huang menutup interval dengan keunggulan 11-10.

Sesudah jeda, Feng/Huang berhasil memperlebar jarak hingga unggul lima poin sebanyak dua kali. Upaya keras Jafar/Felisha dalam mencari celah untuk menembus pertahanan solid Feng/Huang, membuahkan hasil hingga kedudukan 17-18. Namun, Feng/Huang dapat menjaga kendali perolehan poin, mengantongi tiga game point, dan mengunci kemenangan gim pertama.

Jafar/Felisha tampil menekan sejak poin pertama di awal pembuka. Mereka unggul 4-0, tetapi Feng/Huang dapat balik menekan dan menyamakan kedudukan 4-4. Selisih skor pada paruh pertama gim pertama ini tak pernah lebih dari satu poin, hingga Feng/Huang unggul 11-10 saat interval. 

Usai rehat, Feng/Huang mampu memperlebar jarak dengan keunggulan lima poin. Namun, Jafar/Felisha selalu berupaya menemukan celah untuk menembus pertahanan solid Feng/Huang dan dapat menipiskan jarak pada 17-18. Namun, Feng/Huang dapat mempertahankan keunggulan hingga mengantongi tiga game point dan memenangi gim pertma dengan skor 21-17.

"Kualitas bola mereka yang benar-benar bagus dan menyulitkan, dan kita nggak nyaman pas membalikkannya. Ke depanya harus cepat beradaptasi dari awal dan ketika ada perubahan pola dari lawan kita jangan terlalu lama adaptasinya," papar Jafar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

Pertarungan ketat kembali tersaji di awal gim kedua. Setelah kedudukan sama kuat 5-5, Feng/Huang terus memimpin hingga menutup interval dengan skor 11-8. Usai rehat, pasangan peringkat ke-2 dunia itu tampil lebih agresif dan beberapa kali mendapat poin "gratis" dari sejumlah kesalahan yang dilakukan oleh Jafar/Felisha.

Meski tertinggal, pasangan muda Indonesia mampu bangkit dan memangkas jarak keunggulan lawan menjadi 16-17. Namun, kematangan Feng/Huang di momen kritis kembali terlihat, dengan perolehan tiga poin beruntun yang menghadirkan empat match point. Mereka akhirnya memenangi  gim kedua dengan skor 21-17.

Felisha mengaku mendapatkan banyak pelajaran penting dari laga melawan unggulan kedua itu. "Khususnya dari kondisi shuttlecock dan angin, bertemu lawan yang tipe permainannya kayak mereka, cukup tricky buat kita. Karena mereka punya serangan bola atas yang bagus variasinya juga bagus," paparnya.

"Jadi secara kecepatan, kualitas pukulan, dan fokus, kita masih kalah sama mereka dan mungkin itu yang dijadikan evaluasi ke depanya untuk ada di level yang sama kayak mereka," demikian Felisha.