(Hong Kong Open) Tunggal Putra Diharapkan Lebih Konsisten

Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Hasil kurang memuaskan yang dialami sektor tunggal putra Indonesia di ajang Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750, pekan kemarin, cukup menjadi sorotan bagi sang pelatih, Hendry Saputra. Hendry mengatakan bila ketiga anak asuhannya itu masih belum stabil. Untuk itu, saat ambil bagian di kejuaraan Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500 yang berlangsung di Hong Kong Coliseum mulai 12 hingga 17 November mendatang, Anthony Sinisuka Ginting cs diharapkan bisa tampil lebih konsisten.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Anthony harus langsung tersingkir di babak pertama Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750 saat takluk dari tangan wakil Hong Kong, Ng Ka Long Angus dengan skor 18-21 dan 9-21. Shesar Hiren Rhustavito juga harus pulang lebih cepat setelah dikalahkan kompatriotnya, Jonatan Christie dengan skor 18-21 dan 17-21.

Sedangkan Jonatan terhenti di babak perempat final lewat kekalahan 16-21 dan 11-21 atas tunggal putra Denmark, Anders Antonsen. Sementara pemain profesional, Tommy Sugiarto, juga harus tersisih di babak pertama setelah kalah 21-15, 12-21 dan 10-21 atas wakil India, Sai Praneeth.

“Kalau secara keseluruhan, saya lihat semuanya belum stabil. Dalam fokus penggunaan cara mainnya, dari baca perubahan lawan hingga pukulannya kurang tepat. Di sini saya lihat mereka belum matang, bukan tidak bisa main bagus, tapi ini perlu waktu. Untuk fisik dan stamina sudah oke,” kata Kepala Pelatih Tunggal Putra PP PBSI, Hendry Saputra.

“Ada beberapa teknik yang perlu ditingkatkan dan bagaimana menerapkan pukulan yang lebih safe lagi,” lanjutnya menambahkan.

Saat ini, tiga anak asuhan Hendry tengah mempersiapkan diri jelang Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500. Berdasarkan hasil undian, di babak pertama, Anthony akan kembali bertemu dengan Ng. Sementara Jonatan masih menanti calon lawan yang bermain di babak kualifikasi. Sedangkan Shesar ditantang unggulan kelima asal Tiongkok, Chen Long.

“Pokoknya harus tetap fokus dalam target dan tujuan, harus bisa lebih stabil. Mereka harus lihat lagi rekaman main lawan, pelajari kelebihan dan kekurangannya. Yang nggak kalah penting adalah jaga kondisi badan dan ototnya supaya lebih siap,” tutur Hendry soal persiapan.