"Alhamdulillah bersyukur bisa menang dan melewati babak pertama," tanggapnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga berdurasi 54 menit itu.
Bagas mengaku mengalami kesulitan di gim pembuka setelah tertinggal jauh 4-11 dalam perolehan poin, yang membuatnya merasa kebingungan dan tegang di lapangan. Namun, ia dapt bangkit di gim berikutnya dengan membalikkan keadaan. Meski kembali tertinggal 10-15 di gim penentuan, Bagas menolak menyerah dan terus berjuang. "Pelatih bilang bahwa motivasi untuk saya menang itu kurang, jadi saya berusaha lebih baik lagi dan bisa ambil kemenangan," tuturnya.
"Posisi lapangan saat gim kedua keadaannya cukup sulit jika melakukan variasi pukulan di bola atas, karena keadaan angin, bolanya jadi tidak stabil," Bagas, mengungkapkan.
Pemain berperingkat ke-60 dunia itu menilai, lawan asal negeri jiran itu memiliki tenaga pukulan yang kuat. Untuk mengatasinya, ia menerapkan strategi bermain lebih sabar dengan memperpanjang reli hingga lima pukulan atau lebih. Menurutnya, kelemahan fisik lawan yang mulai menurun di pertengahan laga justru memberinya peluang untuk lebih agresif dan mengambil inisiatif serangan.
Di babak 16 besar, Kamis (13/11), Bagas bertemu dengan wakil Taiwan, Cheng-Han Tsai. Ia menegaskan ingin fokus pada permainannya sendiri tanpa terlalu memikirkan kelebihan lawan. Bagas bertekad untuk tetap konsisten dengan strategi yang telah disiapkan bersama pelatih dan menjaga fokus agar dapat tampil maksimal. "Saya harus yakin bahwa saya juga memiliki kemampuan yang bagus," pungkasnya.


