"Pertama-tama, Alhamdulillah bisa dapat gelar di sini. Di pertandingan memang tidak mudah setiap bertemu mereka, rekor pertemuan sekarang 2-2. Tadi pun sangat alot, bermain tiga gim tapi beruntung di gim ketiga kami bisa konsisten, tetap fokus dan tidak goyang sampai akhir," jelas Melati melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Lebih lanjut Melati menyatakann, dari pola permainan, Renaldi/Masita tampil konsisten dengan menerapkan strategi yang sama sepanjang laga. Di gim pertama, mereka kurang mengantisipasi permainan Renaldi/Masita, tetapi mereka membenahi kekurangan tersebut di gim penentuan. "Kelebihan mereka coba diredam, dijagain bolanya dan akhirnya kami bisa lebih rapat mainnya," tuturnya.
Sementara itu, meski merasa senang berhasil meraih gelar juara turnamen bulu tangkis level International Challenge ini Bobby menilai performanya masih jauh dari memuaskan. Ia merasa masih perlu banyak belajar dan melakukan evaluasi untuk memperbaiki permainannya.
Di sisi lain, lanjutnya, gelar juara ini menjadi titel ketiga mereka di level International Challenge. Ke depan, mereka menargetkan untuk menembus turnamen level yang lebih tinggi, termasuk Super 100 dan Super 300. Mereka juga membidik peningkatan peringkat dunia dengan sasaran menembus jajaran 30 besar. "Ini target tercepat kami di tahun depan," katanya.
Pasangan besutan PB Djarum ini akan kembali berlaga di GOR Among Rogo pada pekan depan, saat digelar IIC II 2025. Ajang tersebut menjadi turnamen terakhir bagi Bobby/Melati pada musim kompetisi tahun ini. "Pasti mau juara lagi. Insya Allah bisa back to back," katanya.
Pada kesempatan tersebut Melati juga berpendapat, sektor ganda campuran muda Indonesia kini memiliki kualitas yang cukup baik, meski tetap membutuhkan proses untuk terus berkembang. "Saya dulu menembus top lima itu juga tidak mudah. Jam terbang dan pengalaman yang banyak adalah yang mereka perlukan," pungkasnya.


