"Targetnya memang diharapkan bisa merebut dua gelar dari tunggal dan ganda putra. Sayangnya, kita tidak berhasil," ujar Aryono, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (22/1).
Dikatakan Aryono, kegagalan ini karena tingkat persaingan bulu tangkis dunia saat ini begitu ketat. Kekuatannya sangat merata. "Performa pemain, terutama tiga wakil yang ke semifinal, itu sudah tampil maksimal. Mereka sudah berjuang keras, tetapi lawan memang lebih baik. Para pemain kita sudah menampilkan performa maksimal. Apalagi, saat ini persaingan dunia sangat ketat," Aryono, menjelaskan.
Pada pertandingan semifinal turnamen berhadiah total 900 ribu dolar AS yang digelar di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Sabtu (21/1), ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto takluk di tangan juara dunia 2022, Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia, 21-11, 15-21, 16-21. "Kami mohon maaf karena belum berhasil maju ke final. Kami tentu juga kecewa dengan hasil ini," ujar Fajar.
Aryono menilai, penampilan Fajar/Rian sedikit menurun dibandingkan saat tampil di Malaysia Open 2023 yang berlangsung satu pekan sebelum turnamen di New Delhi ini. "Fajar/Rian performanya sedikit menurun di semifinal. Di gim pertama sudah bermain bagus. Namun, setelah lawan mengubah pola permainan, mereka kurang siap," kata Aryono, yang juga pelatih ganda putra.
Di tengah kekecewaan, Duta Besar Indonesia untuk India Ina Hagniningtyas Krisnamurthi terus berusaha memberikan tambahan semangat kepada Jojo dan kawan-kawan. Usai laga, Ina langsung menyempatkan menemui para pemain. Menurutnya, para pebulu tangkis telah berjuang hebat di tengah lapangan. "Saya tetap bangga dengan penampilan pemain. Saya lihat perjuangannya sudah maksimal. Saya akan terus dukung bulu tangkis Indonesia, termasuk suara saya sampai serak," ujarnya.