Juara Indonesia International Challenge 2022 itu mengaku sempat kesulitan menghadapi ganda putri berperingkat 57 dunia tersebut. Skor ketat menghiasi pertandingan hingga dibutuhkan setting untuk menentukan pemenang di gim pertama.
Pada gim kedua permainan, Lanny/Ribka sedikit mengendur seusai tidak mampu menghadapi hembusan angin yang kencang di sisi lapangan. Alhasil juara Bahrain International Challenge 2022 itu harus tertinggal dengan skor 9-21 atas juara Indonesia International Challenge 2023 di Medan itu.
Beruntung pada gim ketiga saat bermain di sisi lapangan yang banyak hembusan angin, Lanny/Ribka bisa mengatasi hal tersebut untuk meraih kemenangan dalam tempo 64 menit atas Jesita/Febi. Ribka/Lanny pun selangkah lagi untuk menambah gelar juara turnamen BWF Tour Super 100 yang sebelumnya direbut di Medan.
"Pertandingan yang tidak mudah buat saya karena kami di gim pertama saling kejar mengejar angka dengan Jesita/Febi. Kami terus menjaga fokus untuk akhirnya bisa mengembalikan kedudukan dan meraih keunggulan," ungkap Lanny melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami saling mengingatkan satu sama lain untuk tidak membuat banyak kesalahan. Sebisa mungkin kami bermain lebih menyerang untuk bisa menekan lawan," timpal Ribka.
Pada laga ini Lanny/Ribka memberikan apresiasi buat Jesita/Febi yang sudah bermain apik di laga ini. Dengan perlawanan ketat yang diberikan, Jesita/Febi dinilai sebagai lawan tangguh yang sudah diwaspadai oleh Lanny/Ribka. "Kami tahu Jesita/Febi merupakan ganda putri terbaik yang ada di kelas pratama. Kami sudah mengantisipasi semua hal melawan mereka dan sesuai ekspektasi kami lawan hari ini memberikan perlawanan ketat kepada kami," jelas Ribka.
Dengan kemenangan ini Lanny/Ribka di final akan kembali menghadapi pasangan senegara, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose. Menghadapi partai pamungkas turnamen BWF Tour Super 100, Lanny/Ribka bertekad untuk tampil lepas demi mempertahankan supremasi tertinggi pada turnamen Indonesia Masters II 2023.
Pada ajang sebelumnya yang digelar di Medan, Sumatera Utara, Lanny/Ribka menjadi juara seusai mengalahkan wakil Taiwan, Chang Ching Hui/Yang Ching Tun, dengan skor 22-20, 21-10. "Kami akan belajar dari kekurangan yang selama ini masih kami buat. Untuk menghadapi partai final kami tidak boleh lengah dan harus siap menghadapi siapa pun," ujar Lanny.
"Siapa pun lawan yang akan kami hadapi di partai final kami sudah siap. Kami sudah mempersiapkan semuanya dan siap meladeni permainan lawan nantinya di partai final. Sekarang kami akan fokus pada recovery terlebih dahulu," demikian Ribka.